Dream not Dreamer

2 Tesalonika 3:1-15

Keinginan bernafsu sepanjang hari,
tetapi orang benar memberi tanpa batas.
Amsal 21:26

Sepasang suami istri sedang duduk bercengkerama. Iseng, si istri mulai berandai-andai, “Pak, bayangkan kalau tiba-tiba ada orang memberi kita uang 10 milyar. Kira-kira Bapak mau pakai uang itu buat apa?” Tapi, si suami malah balik bertanya “Kalau kamu sendiri, kamu mau apa?” Si istri kemudian mulai menuturkan berbagai hal, mulai dari memperbaiki rumah, membeli mobil, membayar utang, menyekolahkan anak ke luar negeri, membeli perhiasan, baju, dll. Setelah istrinya selesai, giliran si suami, “Oh, kalau aku dapat 10 milyar, 5 milyar aku sumbang ke orang-orang tidak mampu, 3 milyar aku sumbang ke gereja, lalu 2 milyar lagi aku pakai untuk membangun panti asuhan.” Mendengar ucapan suaminya itu, si istri protes, “Lho, kalau begitu, kita dapat apa? Uangnya habis donk!” Si suami pun tersenyum usil, “Kalau habis, kita tinggal membayangkan lagi. Beres ‘kan?”

Impian itu perlu, tapi tanpa action kita hanya akan menjadi pemimpi. Seperti dalam joke di atas, orang boleh punya berbagai impian karena bermimpi itu mudah. Tapi, jika impian kita hanya berhenti pada ide atau angan-angan, hidup kita tetap tidak akan berubah. Kita tidak bisa sehat karena membeli sepatu olahraga. Wawasan kita tidak bisa berkembang hanya dengan membeli banyak buku. Perut kita juga tidak akan kenyang hanya dengan membeli makanan. Demikian pula, kita tidak akan bisa meraih apa-apa jika hanya bermimpi saja.

Tidak tanggung-tanggung, Alkitab bahkan menyebut orang yang tujuan hidupnya hanya berhenti pada keinginan tanpa mau berusaha mewujudkannya ini sebagai pemalas (Ams. 21:26). Ya, jika kita baca di Alkitab, etos kerja orang Kristen sama sekali bukanlah hanya menunggu sesuatu terjadi. Tapi, Paulus justru menyatakan dengan jelas, “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Jadilah dreamer (pemimpi) sekaligus doer (pelaku). Jika hidup ini diibaratkan sebuah perjalanan, maka impian, visi, atau harapan itu adalah seperti kompas kita. Namun, kerja keras dengan semangat dan doa, itulah kendaraan yang akan membawa kita ke impian tersebut. Jadi, apapun impian Anda, jangan pernah lupa untuk bangun dan mewujudkannya! • Arie

 

Impian kita adalah kompas, tapi usaha dan doa kita adalah kendaraan yang akan membawa ke tujuan

Bukan Rubah Pincang

Desember 27, 2017

Saat Badai Datang

Desember 27, 2017