Markus 11:20-26
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Markus11:24
Anak saya masih berusia tiga tahun. Setiap kali dia sakit, saya selalu mengajarinya untuk berdoa agar Tuhan Yesus menyembuhkan. Setelah anak saya selesai berdoa, saya selalu berkata kepadanya dengan kata-kata iman bahwa dia sudah sembuh. Sehingga setiap kali selesai berdoa, anak saya selalu berkata bahwa dirinya sudah sembuh.
Suatu kali, giliran saya yang terbaring sakit. Pada saat itu, anak saya minta untuk ditemani bermain bola. Karena kondisi saya tidak memungkinkan, saya berkata, “Papa tidak bisa temani kamu bermain, karena Papa sakit.” Tanpa saya minta, tiba-tiba anak saya berdoa untuk kesembuhan saya. Setelah selesai berdoa, anak saya berkata kepada saya, “Ayo, Pa main bola. Papa ‘kan sudah sembuh karena sudah didoakan.” Saya jadi kelabakan untuk menjawabnya karena selama ini saya selalu mengajarnya bahwa kita sudah sembuh setelah kita berdoa kepada Tuhan.
Itu sebabnya soal iman, barangkali kita perlu belajar dari anak kecil. Mengapa? Karena bagi mereka percaya adalah hal yang mudah. Itu sebabnya Yesus berulang kali berkata supaya kita belajar dari anak kecil untuk menyambut Kerajaan Allah.
Percaya adalah syarat untuk melihat mukjizat dan kemuliaan Allah. Hanya saja konsep tersebut sering kita balik, sehingga kita menuntut Tuhan menyatakan mukjizat dulu baru kita percaya kepada-Nya. Kita minta Tuhan menyembuhkan dulu, baru kita percaya bahwa Dia Jehova Rapha, Allah yang menyembuhkan. Kita minta Tuhan memberkati kita dulu, baru kita percaya bahwa Dia Jehova Jireh, Allah yang mencukupi. Padahal dengan “konsep terbalik” tersebut kita jelas tidak akan pernah melihat mukjizat Tuhan. Mengapa untuk percaya saja kita mengalami banyak kesulitan? Karena apa yang kita lihat dengan mata jasmani kita sering kali mematikan iman kita. Itu sebabnya kita perlu melihat segala sesuatu dengan kacamata iman, bukan dengan kacamata jasmani kita. • Kwik
Percaya maka kita akan melihat mukjizat dan kemuliaan Allah. Perhatian : konsep ini tidak boleh dibalik!