No FOMO, Just SANS

RH Spirit Next 01 Juni 2024

Efesus 5:15-17

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
Efesus 5:15

 

Saat berkendara di jalan raya, entah itu naik motor atau mobil, kita nggak akan pernah bisa mengejar ketertinggalan. Ketika menyalip kendaraan yang ada di depan kita, dan berhasil, ternyata ada lagi kendaraan yang ada di depan kita. Kendaraan kedua berhasil disalip, eh ada lagi kendaraan lain. Mengejar ketertinggalan di jalan raya tuh sia-sia. Nggak akan bisa. Kita akan selalu berada di posisi ketinggalan. Paling nyaman ya berkendara sewajarnya saja, nggak perlu buru-buru, nggak perlu marah-marah, dan nggak nyalip dengan ngawur. Pokoknya sans, yang penting bergerak maju dan akhirnya tiba di tujuan.

Istilah FOMO belakangan ini bener-bener merebak. Mengapa? Jelas karna ada banyak orang yang ngalamin hal ini. FOMO sendiri adalah singkatan dari fear of missing out atau takut ketinggalan, entah itu ketinggalan berita, ketinggalan informasi, ketinggalan pencapaian, ketinggalan gaya hidup, dan ketinggalan pengalaman. Yang ngeri adalah akibat dari ketakutan itu. Karna takut ketinggalan, banyak orang (khususnya anak muda) kemudian ngelakuin hal yang kompulsif dan di luar kendali untuk mengejar ketertinggalan itu.

Ibarat di jalan raya, orang yang kena FOMO tuh kayak pemotor atau pengemudi yang gaya berkendaranya jadi ugal-ugalan. Salip sana sini tanpa peduli lagi akan keselamatan orang lain dan dirinya sendiri. In the end, bisa jadi akhirnya ia nabrak dan celaka sendiri.

Mengejar ketinggalan itu bagus. Tapi, nggak semua ketinggalan itu layak dikejar. Apalagi kalo ngejarnya nggak pake nalar. Ilmu, wawasan, relasi, perkembangan diri; semua itu adalah hal yang baik dan perlu dikejar kalo kita udah ngerasa ketinggalan. Tapi, ada juga hal-hal yang nggak perlu dikejar, seperti gosip, gaya hidup, pencapaian orang lain, materi yang dimiliki orang lain, dan sebagainya. Nggak perlu takut kalo untuk hal-hal semacam itu posisi kita ketinggalan. Fokus aja sama hidup sendiri. Seperti halnya berkendara di jalan raya, yang perlu kita lakukan dalam menjalani hidup adalah menjalaninya dengan wajar. Yang penting adalah kita tetap bergerak maju (meski nggak terlalu kenceng) dan udah menetapkan tujuan untuk dicapai. • Dn

FOMO membuatmu tidak bisa menghargai waktumu sendiri.
Andrew Yang – Pengusaha

 

One Thought on No FOMO, Just SANS

  1. Belajar menghargai apa yg sudah Tuhan Percayakan dengan bertanggung jawab

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Takut Berjanji

Mei 7, 2024

Tamak

Mei 7, 2024

One Thought on No FOMO, Just SANS

  1. Belajar menghargai apa yg sudah Tuhan Percayakan dengan bertanggung jawab

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *