Memilih Untuk Setia

Kejadian 25:19-28

Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Yohanes 15:17

 

Pada zaman Perjanjian Lama, umat Tuhan belum menangkap kehendak Allah tentang pernikahan monogami. Adalah hal yang biasa jika pria-pria di zaman itu berpoligami atau memiliki banyak isteri. Bahkan, tokoh-tokoh Alkitab pun melakukan hal yang sama. Abraham memiliki tiga istri: Sara, Hagar, dan Ketura. Yakub memiliki empat istri. Musa yang sudah menikah dengan Zipora, juga mengambil perempuan Kush. Daud memiliki banyak istri. Apalagi Salomo yang memiliki ratusan istri dan gundik.

Dengan latar belakang budaya seperti itu, sungguh mencengangkan bagaimana Ishak memilih untuk bermonogami, yaitu hanya memperistri Ribka saja. Lebih hebat lagi, pada saat itu Ribka mandul! Jika memiliki istri yang melahirkan banyak anak saja, pria-pria di zaman itu berpoligami, apalagi jika memiliki istri yang mandul dan tidak bisa memberinya keturunan, tentu poligami menjadi jalan keluar! Terlebih lagi, bukankah Ishak adalah anak Abraham yang telah menerima janji Tuhan bahwa ia akan dibuat menjadi bangsa yang besar? Bayangkan betapa besarnya pergumulan Ishak pada saat itu! Namun daripada memilih mencari istri lagi, Ishak memilih untuk berdoa kepada Tuhan. Dan Tuhan mengabulkan doanya!

Itulah cinta sejati! Punya kebebasan untuk mendua tapi memilih untuk setia. Di zaman sekarang memang kita akan banyak menjumpai pria yang hanya memiliki satu istri saja. Tapi itu belum bisa membuktikan bahwa pria itu begitu cinta dan setia kepada pasangannya. Bisa saja ia hanya memiliki satu istri karena memang budaya dan kelaziman sekarang adalah monogami. Bagaimana jika ia hidup di zaman Perjanjian Lama yang punya banyak kesempatan untuk berpoligami? Karena itu, alangkah indahnya jika kita memiliki kasih dan kesetiaan seperti yang ditunjukkan Ishak kepada istrinya. Mengasihi dan menerima apa adanya. Tidak hanya mencintai kelebihan pasangan kita, tapi juga harus bersedia menerima kelemahan dan kekurangannya. Akhirnya, pernikahan yang indah dan bahagia adalah pernikahan yang dilandasi dengan cinta, bukan yang lain. • Kwik

Punya kebebasan untuk mendua, tapi memilih untuk setia. Itulah cinta!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kasih Tak Pernah Gagal

Februari 21, 2020

Seberapa Dewasa?

Februari 21, 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *