RH Spirit Motivator 01 Agustus 2020
Lukas 10:17-20
Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan,
tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.
Amsal 15:22
Sangatlah wajar jika orang lebih suka satu hal dibanding yang lainnya. Kita punya makanan favorit, pakaian atau warna favorit, punya tempat liburan favorit, atau spot favorit di rumah. Adalah wajar juga jika kita lebih suka si A dibanding si B. Di tempat kerja pun demikian. Namun pertanyaannya, jika kita adalah pemimpin, wajarkah jika kita juga lebih suka bawahan satu dibanding yang lain?
Sebenarnya itu normal. Tapi, kita harus hati-hati. Memang dalam bekerja kita pasti memilih orang-orang yang mana kita nyaman bekerja bersama. Tapi, waspada. Jika kita selalu memilih orang yang membuat kita nyaman, kita bisa dikelilingi para yes man yang berprinsip Asal Bos Senang. Wajar juga jika kita lebih memilih orang yang lebih kita percaya, mungkin karena ia punya kemampuan mumpuni atau lebih lama kita kenal. Tapi, jika kita selalu memilih orang-orang itu untuk proyek-proyek besar dan meninggalkan yang lain, regenerasi bisa mandeg. Sementara orang-orang pilihan itu makin maju, yang lain jalan di tempat atau mundur. Akan ada waktunya orang kepercayaan itu pergi. Jika kita tak punya penggantinya, itu bahaya! Yesus bisa dibilang punya lingkar dalam, yaitu 12 murid, bahkan 3 (Petrus, Yohanes, Yakobus). Tapi, apa Ia mengabaikan yang lain? Tidak! Ia mengutus 70 murid, bukan 12 atau 3 murid. Di Kisah Rasul, muncul banyak nama murid Yesus selain 12 murid tadi.
Alih-alih curiga pada mereka yang di luar orang-orang kepercayaan kita, akan jauh lebih baik jika kita tingkatkan monitoring ke semua bawahan. Bukankah itu tugas kita sebagai pemimpin? Faktor like dan dislike juga tidak seharusnya menjadi dasar kita membuat keputusan. Ingat bahwa rencana bisa berhasil jika banyak masukan dan nasihat (Ams. 15:22). Jika kita masih sulit menemukan mana orang yang sebenarnya berpotensi tapi jarang kita pilih, kita bisa minta nasihat dari pihak ketiga. Entah itu dari departemen lain atau sahabat dari perusahaan lain. Setidaknya kita bisa mendapat input baru yang mungkin luput kita perhatikan. Kita juga bisa mengurangi faktor dislike kepada bawahan tertentu dengan berusaha mencari kesamaan mereka dengan kita. Selain itu, tingkatkan juga empati daripada antipati. Hal ini perlu usaha, terutama dari kita sendiri. Tapi, percayalah hasilnya layak! • ARC
Menganakemaskan orang-orang tertentu akan membuat yang lain tidak bisa berkembang.