RH Spirit Girls 01 Agustus 2020
2 Samuel 12:1-25
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Dan Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
2 Samuel 12:13
Pernah makan apel lalu menemui ada ulat di dalamnya? Menurutmu, gimana ulat itu bisa masuk? Apakah dari luar lalu menggali jalannya ke dalam buah apel, atau memang menetas di dalam lalu menggerogoti buah apel dari dalam? Kalo kamu mikir bahwa ulat itu masuk ke dalam buah apel dari luar, kamu salah besar. Peneliti udah menegaskan kalo ulat itu udah ada dalam buah apel. Gimana caranya? Sederhana! Seekor serangga akan bertelur di atas bunga apel. Beberapa saat kemudian, telur-telur itu menetas di dalam jantung apel, sebelum kemudian mencari jalan keluar. Dosa, juga seperti itu, ia memulai dari hati lalu berjalan keluar melalui pikiran, perkataan, dan tindakan manusia.
Daud, raja terbesar Israel pun nggak luput dari dosa. Dari kisah yang kita baca, ia bahkan nggak sadar sudah ngelakuin dosa yang sangat besar. Ia mengingini istri bawahannya, dan bahkan mengatur agar bawahannya itu gugur di medan perang. Nabi Natan-lah yang kemudian menyadarkannya. Lewat perumpamaan yang diceritakannya, Nabi Natan menyentil hati Daud. Pada saat inilah, Daud baru menyadari dosa yang udah dilakukannya, mengakuinya, dan kemudian minta ampun sama Tuhan. Meski begitu, tetap ada konsekuensi yang harus ditanggungnya; konsekuensi yang bener-bener bikin hatinya terluka sekaligus terbuka. Anaknya harus mati dan itu bikin hatinya terluka, tapi peristiwa itu jugalah yang ngebikin hatinya terbuka, bahwa setelah itu ia bener-bener harus menjaga hidupnya jauh dari dosa.
Banyak dari kita, sebaliknya, sadar sudah melakukan dosa. Kita pun berusaha berhenti melakukannya. Ini jelas langkah yang baik. Sayangnya, ini bukanlah cara yang tepat buat ngelawan dosa. Dosa itu asalnya dari hati, jadi komitmen buat nggak ngelakuin dosa lagi saja tuh nggak cukup ampuh buat ngelawan dosa. Sebelum mengambil komitmen itu, kita perlu terlebih dulu ngeberesin hati kita di hadapan Tuhan, seperti Nabi Natan dan Tuhan yang juga ngeberesin hati Daud. Hari ini, yuk datang pada Tuhan dan mohon Ia buat ngecabut dosa itu dari dalam hati kita. Baru setelah hati kita dibereskan, kita bisa ngambil keputusan untuk nggak ngelakuin dosa lagi. • Dian
Cara untuk melawan dosa adalah dengan mencabut akarnya, dan akarnya itu ada dalam hati kita.