Mempelai yang Layak

1 Tesalonika 5:23-28

… Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.
Wahyu 21:9

 

Seorang tukang kebun hendak dijodohkan dengan anak majikannya. Sang majikan mengatakan kepada si tukang kebun bahwa anaknya buta, bisu dan tuli. Tukang kebun itu sangat kaget namun tak berani menolak. Ia menyadari dirinya hanya tukang kebun. Seandainya anak sang majikan tidak buta, bisu dan tuli, mustahil sang majikan merelakannya bersuamikan seorang tukang kebun. Ternyata, gadis itu cantik sempurna. “Anakku buta, bisu dan tuli terhadap kejahatan. Kau layak mendapatkan dia sebagai istri karena ketekunan, ketulusan, dan kesetiaanmu!” ujar sang majikan kepada tukang kebun itu di hari pernikahannya.

Mempelai yang dipandang layak bagi orang baik adalah pribadi yang berkarakter baik pula. Bagaimana jika salah satu dari pasangan dipastikan sebagai sosok yang sempurna? Tentu banyak orang merasa sayang jika melihatnya memiliki pasangan yang banyak kekurangan. Nah, Kristus adalah Sosok yang sempurna. Maka mempelai yang layak bagi Kristus adalah pribadi yang sempurna pula. Kriteria kesempurnaan mempelai Kristus adalah hidup dalam iman dan kebenaran, melakukan kasih, menjaga kekudusan, serta hidup dalam kesetiaan.

Kita adalah mempelai Kristus, kita adalah mempelai Anak Domba Allah. Sebagaimana Kristus sempurna adanya, maka kita sebagai mempelai-Nya harus memelihara kehidupan yang sempurna dengan tak bercacat cela pada kedatangan Tuhan Yesus (1 Tes. 5:23). Jika kita tidak menjaga kehidupan kita, alangkah timpangnya jika Kristus yang sempurna berjalan berdampingan dengan kita yang penuh cacat cela. Hal itu tidak mungkin terjadi! Hanya orang-orang yang telah menerima anugerah Tuhan dan yang menjaga hidupnya tetap murni, kudus, dan tanpa cacat celalah yang layak menjadi mempelai Anak Domba. Jika hari ini Kristus datang untuk menjemput kita, apakah kita sebagai mempelai perempuan sudah siap menyambut-Nya? Jangan sampai Kristus datang dan kita dalam keadaan penuh cacat cela. • Endang

Sebagaimana Kristus sempurna adanya, maka kita sebagai mempelai-Nya harus hidup tanpa cacat cela.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Negativity

September 15, 2020

Pulihnya Sebuah Hubungan

September 15, 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *