RH Spirit 01 Februari 2021
1 Yohanes 4:7-10
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
1 Yohanes 4:8
Dalam mengambil sebuah keputusan, kita kerap berhitung untung ruginya. Jelas kita tidak mau rugi, maunya untung. Yang jelas-jelas untung pun, tidak serta merta kita iyakan. Kita masih berhitung dulu, apakah besarnya keuntungan sebanding dengan pengorbanan yang kita lakukan. Kita berharap dengan upaya kecil, tapi bisa mendapatkan untung yang besar. Bagaimana jika demi mendapatkan untung besar kita harus melakukan upaya dan pengorbanan yang besar juga? Kita mau melakukannya karena itu sebanding. Bagaimana jika untung kecil tapi harus melakukan upaya besar? Jelas kita enggan melakukannya! Buat apa capek-capek kalau hasilnya tidak sebanding? Tidak worth it, demikianlah sebutan populer yang kerap kita dengar!
Bicara soal apakah pengorbanan kita worth it, (layak atau tidak dengan hasilnya), saya merenungkan apa yang dilakukan Tuhan demi menyelamatkan manusia. Saya mengajukan pertanyaan ini kepada diri saya sendiri, “Seandainya hanya ada satu orang saja di dunia ini yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, akankah Bapa akan tetap merelakan Anak-Nya yang tunggal untuk menjadi Penebus? Seandainya hanya ada satu orang saja, apakah Yesus tetap bersedia meminum cawan penderitaan dan memikul salib untuk tetap menyelamatkan satu jiwa itu?”
Menurut hitung-hitungan manusia, itu tidak sebanding. Untuk apa melakukan pengorbanan yang sedemikian besar tapi hasilnya tidak seberapa? Namun kita harus ingat bahwa Allah adalah kasih (I Yohanes 4:8). Kasih tidak kenal untung rugi. Kasih tidak akan menghitung apakah ini “worth it” atau tidak. Kasih akan melakukan apa yang harus dilakukan. Saya percaya kasih Allah, sebab itu sekalipun di dunia ini hanya ada satu orang yang mau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat maka saya yakin bahwa Yesus akan bersedia mati bagi dia! Itulah kekuatan kasih. Kasih akan menggerakkan kita untuk melakukan sebuah tindakan yang paling tidak menguntungkan sekalipun, demi orang lain mengalami sebuah kebaikan. [Petrus Kwik]
Bahkan kalaupun hanya ada satu jiwa yang bertobat, Kristus tetap bersedia mati sebagai Juru Selamat!