Doa & Penyerahan

RH Spirit 01 April 2021

Matius 26:36-46

Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
Matius 26:42

 

Salah satu lukisan tentang Yesus yang sangat terkenal adalah karya Heinrich Hoffmann, yang berjudul Christ in Gethsemane. Di lukisan itu tampak Yesus sedang berdoa, tangan-Nya diletakkan di sebuah batu besar, wajahnya menengadah ke atas, dan dari atas ada sorot cahaya menyinarinya. Di lukisan itu, Yesus tampak sedih tapi tetap tenang dan tegar. Namun, jika membaca catatan Alkitab tentang peristiwa ini, lukisan itu mungkin belum lengkap. Nyatanya, Alkitab mencatat Yesus berdoa dengan sedih dan gentar, bahkan kesedihan itu sampai membuat-Nya seperti mau mati rasanya (ay. 37-38). Lukas bahkan mencatat Yesus amat ketakutan hingga peluhnya seperti titik-titik darah yang menetes ke tanah, sampai-sampai seorang malaikat datang menguatkan-Nya.

Di taman Getsemani ini, yang terjadi adalah pergumulan hebat, bukan sekadar doa biasa. Tentu bukan takut pada kesakitan fisik yang membuat Yesus demikian. Bukan juga kematian yang membuat-Nya takut. Matius 27:46 menunjukkan titik puncak penderitaan Yesus. Bukan saat Ia dipaku, bukan juga saat Ia mati. Namun, di atas salib, Yesus yang menanggung dosa umat manusia menjadi terkutuk (2 Kor. 5:21). Ia pun untuk sementara terputus dari Allah yang tak bisa bersatu dengan dosa. Inilah yang membuat Yesus begitu ketakutan.

Apa yang Yesus lakukan sehingga Ia kemudian bisa kembali kuat dan siap menanggung salib? Ia berdoa “ jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Ini doa yang menarik. Di satu sisi, Yesus yang takut benar-benar memohon pada Bapa jika sekiranya mungkin, penderitaan itu bisa berlalu dari pada-Nya. Tapi, lebih dari itu, Ia juga berserah dan tetap taat sesuai apapun kehendak Bapa-Nya. Saat kita bergumul, takut, dan mengalami masalah berat, kita sering kali hanya berhenti pada memohon pada Tuhan. Namun, sesungguhnya penyerahan itulah yang memberi kekuatan. Ketika kita berserah dan taat, Dia yang akan bertindak (Mzm. 37:5). Berserah bukan menyerah. Berserah adalah kita mau membiarkan Tuhan bekerja melalui kita untuk mengatasi segala persoalan. • ARC

Berserah kepada Allah akan memberi kita kekuatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Cross + 3 Nails = 4 Given

Maret 16, 2021

Ketika Ketakutan Meneror

Maret 16, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *