Yakobus 1:1-18
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
Yakobus 1:2
Sebuah museum memasang patung-patung marmer dengan beralaskan lantai marmer yang begitu indah. Entah sudah berapa ribu orang tamu dari berbagai negara datang hanya untuk mengagumi patung marmer yang berdiri di ruang utama itu. Suatu hari, lantai marmer berkata kepada sang patung, “Ini tidak adil! Mengapa setiap hari orang-orang dari seluruh dunia datang hanya untuk mengagumimu sementara diriku hanya diinjak-injak dengan sepatunya?” Sang patung pun berkata, “Apakah kamu ingat kita berasal dari gua yang sama?” Lantai menjawab, “Ya, aku ingat dan semua itu membuat aku makin marah. Kita berasal dari tempat yang sama tapi mereka memperlakukanku berbeda. Ini tidak adil!”
Sang patung berkata lagi, “Apakah kamu juga ingat seorang pematung yang pernah mendatangi kita? Dan kamu menolak waktu ia ingin memahatmu?” “Ya, aku ingat dan aku sangat benci dengan orang itu! Pahatan-pahatan itu menyakitiku!” jawab lantai. Patung itu berkata, “Karena kamu menolak pahatan-pahatannya, maka ia tidak bisa membentukmu menjadi patung yang indah. Tetapi aku mau dipahat karena aku percaya pemahat itu akan membuat diriku lebih bernilai dan berharga. Walau semua pukulan itu menyakitkanku, tapi sekarang orang-orang mengagumi keindahan hasil karya pemahat itu pada diriku.” Mendengar hal itu, lantai marmer itu pun diam seribu bahasa.
Keindahan dalam hidup selalu membutuhkan proses. Ada harga yang harus kita bayar demi hidup kita menjadi lebih bernilai dan mulia. Harga bayar itu bisa berupa ujian kehidupan yang memang diizinkan Tuhan untuk memproses hidup kita. Ujian itu bisa jadi berupa kegagalan, ketidakadilan, tekanan, dan penderitaan yang kita alami. Kita punya pilihan untuk menerima semua ‘pahatan’ itu atau menolaknya. Hidup kita ibarat bongkahan batu marmer yang belum berbentuk dan kotor di tangan Tuhan, Sang Pemahat. Tuhan telah melihat hasil karya terindah melalui hidup kita jika kita rela dbentuknya. Dia tidak bisa berkarya jika kita menolak pahatan-Nya. Sediakan diri kita untuk dibentuk-Nya menjadi karya yang indah dan luar biasa. • Sys
Dibalik setiap keindahan selalu ada harga bayar mahal dalam sebuah proses untuk menjadi seperti itu.