Yoel 3
Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan!” Yoel 3:10
Kata-kata memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Keberadaan kita hari ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kata-kata. Ketika kita menerima kata-kata pujian yang tulus, secara otomatis timbullah rasa percaya diri. Saya tidak pernah lupa ketika masih SMP, guru bahasa Indonesia saya, memuji tulisan saya dalam pelajaran mengarang. Kata-kata pujian itu begitu melekat kuat dalam hati saya. Membuat saya bersemangat dalam menulis. Akhirnya, hari ini saya jadi penulis dan menghabiskan hidup saya di dunia literatur Kristen.
Masalahnya, bagaimana jika tidak ada orang yang memuji kita? Bagaimana jika tidak ada kata-kata positif yang ditujukan kepada kita? Kita bisa melakukan cara ini, yaitu mengingat janji Tuhan dan memperkatakan itu kepada diri kita sendiri. Dalam bahasa populer itulah yang disebut afirmasi, yaitu mengucapkan kata-kata positif untuk membangkitkan kepercayaan diri. Bagi orang dunia, kepercayaan itu datang dari diri sendiri. Namun bagi kita orang percaya, kepercayaan itu datang dari janji Allah yang diberikan kepada kita.
Yoel 3 menggambarkan Israel yang sedang terpuruk. Orang-orang Yehuda terjual kepada bangsa lain. Demikian juga emas, perak, dan barang-barang berharga milik Yerusalem telah dijarah. Israel benar-benar dalam keadaan lemah. Namun demikian, inilah yang Tuhan katakan kepada mereka, “Baiklah orang yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan!”” (ay. 10). Yang lemah berkata, “Aku kuat”. Yang miskin berkata, “Aku telah diperkaya.” Yang tak berdaya berkata, “Aku ini pahlawan!” Tuhan memberikan kemenangan kepada umat-Nya yang percaya kepada-Nya. Situasi seperti apa yang Anda hadapi sekarang ini? Mulailah ingat kembali janji Tuhan, dan perkatakan janji itu kepada diri kita sendiri. Perkataan kita adalah tanda kepercayaan kita. Seperti kata rasul Paulus, “ Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata.” (2 Kor. 4:13). Jika kita percaya bahwa Tuhan memberikan kita kemenangan, katakan, “Aku menang.” Jika kita percaya pemeliharaan Tuhan, katakan, “Aku dicukupkan.” Jika kita percaya Tuhan menyembuhkan, katakan, “Aku sembuh.” • Petrus Kwik
Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata.