Minoritas Berkualitas

RH Spirit 01 Agustus 2021

Kejadian 39, Daniel 1

Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja
Daniel 1:19

 

Saat ini, menjadi minoritas lebih sering dibicarakan dalam konteks diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil lainnya. Memang, tak dimungkiri diskriminasi itu masih kadang terjadi, entah menimpa para minoritas dalam suku, agama, dan penggolongan lain. Namun, menjadi minoritas sebenarnya juga punya “manfaat” yaitu mereka akan lebih mudah dikenali. Jika Anda minoritas tapi berprestasi, maka profil Anda biasanya akan lebih “kelihatan”. Namun sebaliknya, jika Anda minoritas dan terlibat dalam kriminalitas, misalnya, itu juga akan terlihat. Kadang dari situlah muncul generalisasi, cemooh rasis, dll. Oleh sebab itu, sebagai umat Kristen, yang adalah minoritas di negeri ini, merupakan kewajiban kita untuk bisa menjadi minoritas yang berkualitas.

Dua tokoh Alkitab ini bisa menjadi contoh bagi kita: Daniel dan Yusuf. Daniel (juga Sadrakh, Mesakh, dan Abednego) adalah pemuda tawanan di Babel sedang Yusuf adalah budak asing di Mesir. Tak hanya minoritas, tapi sebagai tawanan dan budak, mereka bahkan tak punya hak apa-apa. Namun nyatanya mereka justru menjadi pemimpin di negeri adidaya itu. Setidaknya ada 3 hal dalam karakter keduanya yang membuat mereka menjadi demikian bersinar. Pertama, mereka mau belajar. Budaya dan kebiasaan yang berbeda dengan asal usul kita tidak perlu dikeluhkan, tapi justru dipelajari agar kita mengerti dan bisa mengambil sikap yang tepat. Dua, tahu kelebihan dirinya. Tak hanya belajar hal baru, tapi kita juga harus tahu kelebihan kita. Dengan begitu, kita dapat mengoptimalkannya agar menjadi prestasi yang memberi kontribusi besar bagi sekitar kita. Tiga, tidak mudah menyerah. Menjadi minoritas memang menghadirkan tantangan. Bagi Daniel dan Yusuf, tantangannya bahkan sangat berat dan mengancam nyawanya. Tapi, mereka tidak menyerah. Mereka tetap bekerja sebaik-baiknya, menjaga integritas, dan yang terpenting, mengandalkan Tuhan.

Daniel dan Yusuf, dan banyak anak Tuhan berprestasi lainnya adalah manusia biasa seperti kita. Maka, jika mereka bisa menerangi dan menggarami sekitarnya walau keberadaannya hanya minoritas, kita pun bisa melakukannya. Andalkan Tuhan, minta hikmat-Nya, minta kekuatan dari-Nya. • ARC

Walau jumlah kita sedikit, jadilah pribadi berkualitas, karena yang berkualitas memang selalu sedikit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menghadapi Ketakutan

Juli 2, 2021

Words & Connection

Juli 2, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *