RH Spirit Motivator 01 Agustus 2021
Yakobus 3:1-12
Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya,
siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan
Amsal 13:3
Kita sering mendengar pepatah seperti “Tindakan berbicara lebih keras dari perkataan” atau “Yang penting bukanlah apa yang kau ucapkan tapi apa yang kau lakukan”, dll. Tidak ada yang salah dengan itu. Dalam hal hasil akhir, tindakan memang sering kali lebih berpengaruh daripada ucapan. Namun, ucapan juga punya fungsi, yaitu dalam hal relasi.
Kata-kata yang salah bisa mengakibatkan konflik yang merusak kerja sama. Kata-kata yang kurang tepat juga bisa memunculkan kesan salah orang lain terhadap kita atau karya kita. Jika ini yang terjadi, ini pun masalah besar. Apalagi di era ketika interaksi makin banyak dilakukan melalui media teknologi ketimbang bertemu langsung seperti saat ini, kata-kata menjadi makin memegang peranan penting. Firman Tuhan pun sudah banyak mengingatkan akan pentingnya kata-kata (Ams. 18:21), menjaga kata-kata (Ams. 13:3), hingga tahu kapan momentum yang tepat dalam berkata-kata (Ams. 25:11). Perkataan kita mewakili diri kita. Jika kita ingin jadi orang baik, ucapkanlah perkataan yang baik. Kita tak bisa berkata kita punya iman jika ucapan kita selalu skeptis atau putus asa. Yakobus 3:2 bahkan berkata, “barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.” Jika kata-kata kita sempurna, maka kita adalah orang yang sempurna juga.
Menjaga perkataan bukan berarti kita harus selalu diam, tapi ini tentang bagaimana kita mengatur atau mengendalikan lisan kita. Benar, ada saatnya diam untuk mendengarkan, tapi ada juga saatnya bicara. Ada saatnya menjawab dan banyak berkata-kata, tapi ada saatnya tidak perlu menanggapi ucapan atau situasi yang memang bisa diabaikan saja. Kita juga harus tahu mana komunikasi yang lebih efektif, apakah melalui media komunikasi yang karakternya juga beragam, apakah dengan bicara langsung, atau yang lain. Itulah yang dimaksud dengan menjaga, mengatur, dan mengendalikan kata-kata kita. Sekali lagi, apa yang kita katakan sangat memengaruhi kualitas relasi yang kita bangun. Jika kita menghargai relasi kita dengan seseorang, baiklah kita bijak dalam berkata-kata. • ARC
Kata-kata itu penting karena relasi dengan sesama juga penting.
Puji Tuhan, renungan sangat memberkati