RH Spirit 01 Mei 2022
Galatia 4:6-7, Yohanes 15:5
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya
Matius 6:8
Secara prinsip, kita berkomunikasi agar bisa saling mengerti satu sama lain. Kita ingin A, teman Anda ingin B, di situlah kita harus mengkomunikasikannya agar sama-sama mengerti. Itu yang terjadi pada manusia. Nah, bagaimana dalam hal komunikasi dengan Tuhan? Doa sering disebut sebagai cara kita berkomunikasi dengan Tuhan. Tapi, apakah Tuhan memang tidak tahu apa yang kita pikirkan meski kita tak berdoa? Tentu saja Ia tahu, sebab Ia Maha Tahu. Ia bahkan tahu apa yang kita perlukan sebelum kita berdoa pada-Nya (Mat. 6:8). Nah, lalu mengapa kita tetap harus berdoa meski Ia sudah tahu?
Ini pertanyaan penting yang akan memberikan petunjuk tentang makna dan hakikat doa itu sendiri. Kenapa kita harus berdoa walau Tuhan sudah tahu apa yang akan kita doakan? Karena doa memang bukan seperti nota untuk memesan segala permintaan kita kepada Tuhan. Berdoa pun seharusnya tidak dijadikan sarana untuk meminta dan meminta saja. Doa sejatinya adalah tentang hubungan kita dengan Tuhan. Sebagaimana kita dengan orang tua, anak, pasangan atau sahabat tentu juga tidak hanya bicara saat butuh sesuatu dari mereka saja. Begitu pula dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita butuh doa karena kita butuh Tuhan. Bukan semata karena Ia sanggup menolong saat kita dalam kesulitan saja, tapi karena kita sadar bahwa di luar Dia kita tak bisa berbuat apa-apa (Yoh. 15:5). Yang lebih indah, Tuhan juga ingin menjalin relasi dengan kita. Itu sebabnya, kita diizinkan datang kepada-Nya, bahkan menyebut Dia sebagai Bapa (Gal. 4:6-7).
Bertanya “jika Tuhan Maha Tahu mengapa harus berdoa?” menunjukkan kita belum memahami arti dari berdoa itu sendiri. Berdoa bukan sekadar alat untuk meminta. Kita berdoa adalah untuk menjalin relasi. Artinya, kita juga berdoa untuk mendengarkan Dia. Ya, Tuhan Maha Tahu, tapi kita tidak. Maka, melalui doa kita juga belajar berdiam diri dan mengizinkan Tuhan berbicara secara pribadi ke hati kita. Melalui doa, kita mengarahkan hati, pikiran, serta keputusan-keputusan kita agar selaras dengan kehendak-Nya. Bahkan saat jawaban doa kita tidak sesuai keinginan kita, melalui doa kita mengerti kehendak-Nya yang lebih tinggi dan mulia daripada pemikiran kita (bdk. 2 Kor. 12:8-10). • ARC
Doa bukan sekadar untuk meminta, tapi juga untuk mendengarkan Dia.