Dampak Kekecewaan

2 Samuel 17:15-23

Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri…
2 Samuel 17:23

 

Awalnya, Ahitofel adalah seorang yang memiliki reputasi yang hebat. Ia adalah seorang yang punya pengaruh besar dalam perjalanan hidup Daud. Kitab 2 Samuel 16:23 mencatat bahwa Daud menilai setiap nasihat yang diberikan Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang diminta dari pada Allah. Bukankah luar biasa karunia yang diberikan Tuhan kepada Ahitofel ini? Tidak heran apabila Daud pun menjadikannya penasihat sekaligus sahabatnya. Namun demikian, ternyata Ahitofel mengalami akhir hidup yang mengejutkan. Ia didapati mati bunuh diri di rumahnya! Bagaimana mungkin seorang yang memiliki karunia nasihat dan penuh urapan Allah ternyata mengakhiri akhir hidup demikian? Kekecewaan! Itulah yang dialami oleh Ahitofel.

Awal kekecewaannya ia tujukan kepada Daud pada saat ia mengetahui Daud telah mengambil paksa Betsyeba menjadi istrinya. Apa hubungan Batsyeba dengan Ahitofel? Ahitofel memiliki anak bernama Eliam (2 Sam. 23:34), dan Eliam memiliki anak bernama Batsyeba (2 Sam. 11:3). Ya, Ahitofel adalah kakek dari Batsyeba. Awal kekecewaan hati Ahitofel ditunjukkan dengan memihak Absalom untuk melawan Daud. Tetapi ketika nasihatnya tidak lagi dipedulikan Absalom, ia pun bertambah kecewa, meninggalkan Absalom, dan memutuskan mati bunuh diri.

Wanita Kristus, membiarkan kekecewaan dalam hati sama seperti membiarkan penyakit yang terus menggerogoti bahkan bisa membinasakan. Ketidakmampuan menjaga hati dapat memudahkan hati menjadi sakit. Kekecewaan dapat menyerang siapa saja. Kita mungkin sangat kecewa ketika harapan-harapan kita tidak terwujud, kita kecewa ketika mendapati suami tidak sukses seperti yang kita impikan, kita kecewa dan sakit hati ketika seseorang melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hati kita, dan masih banyak lagi. Jika kita tidak mengendalikannya, kekecewaan akan menghasilkan dampak mematikan. Kisah Ahitofel mengingatkan kita untuk segera menyelesaikan semua konflik dalam hati kita. Melepas pengampunan pada diri sendiri dan kepada orang-orang yang membuat hati kita kecewa adalah cara terbaik mengalahkan semua kekecewaan kita. • Sys

Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti hidup kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lahirnya Gereja

April 29, 2022

Peredam Amarah

April 29, 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *