Audisi Tuhan

1 Korintus 1:18-31

dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1 Korintus 1:28

 

Baik di perusahaan, kelompok, atau hal-hal lain, inti dari sebuah perekrutan adalah bagaimana kita bisa mendapatkan yang terbaik. Pencarian bakat yang marak di tayangkan di teve-teve prinsipnya juga seperti itu. Ribuan orang diseleksi dan diaudisi sehingga akhirnya ditemukan segelintir orang untuk diasah bakatnya dan dimunculkan menjadi bintang baru. Prinsip yang sama juga dilakukan perusahaan untuk mendapatkan karyawan bintang. Tak jarang mereka sudah “order” di sekolah-sekolah terbaik agar mendapatkan lulusan-lulusan terbaik di sekolah itu. Best of the best, mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik.

Sangat kontras dengan apa yang dilakukan Yesus. Untuk mendapatkan murid-murid terbaik, Yesus tidak pergi ke sekolah-sekolah keagamaan dan melakukan audisi di sana untuk mendapatkan murid yang paling hebat. Yesus tidak mencari ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang fasih soal agama. Yesus malah pergi ke pinggir pantai dan menemukan nelayan-nelayan sederhana macam Petrus, Yohanes, dan Yakobus. Yesus tidak mendekati negarawan, orator hebat, atau orang yang punya kharisma besar, sebaliknya Yesus justru mendekati Matius, si pemungut cukai. Apa yang dilakukan Yesus di luar prediksi. Sebagian besar orang mungkin berkata bahwa murid-murid Yesus yang seperti itu tidak bisa diandalkan, tidak terpelajar, orang-orang yang keras, dan bagaimana mungkin mereka bisa memulai suatu gerakan yang mendunia?

Yesus tidak pernah meleset dan tidak pernah salah pilih. Apa yang dianggap bodoh dan hina akhirnya justru mempermalukan dunia. Pekerjaan Allah sering kali dilakukan oleh orang-orang yang kita anggap tidak layak dari tempat yang tidak layak pula. Seperti halnya Anda dan saya, yang mungkin berasal dari tempat tidak layak, memiliki kemampuan yang tidak layak, bahkan dipandang sebelah mata oleh dunia, namun Tuhan bisa mengubah kita dan memakai kita menjadi alat yang luar biasa di tangan-Nya. Jangan minder apalagi merasa rendah diri kalau kita bukan berasal dari tempat yang layak. Kalau kita menyertakan Tuhan dalam karier maupun kehidupan kita, tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan untuk mengangkat kita. *

Apa yang dianggap bodoh dan hina akhirnya justru mempermalukan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kuasa Pujian

Desember 23, 2022

Kekuatan Senyuman

Desember 23, 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *