Hate Less

RH Spirit Next 01 Februari 2023

 Kejadian 33:1-11

Tetapi Esau berlari mendapatkan dia,
didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka.
Kejadian 33:4

 

Kalo ada daftar “rasa benci yang paling buruk di dunia”, maka kisah ini mungkin masuk di dalamnya. Kisah soal kebencian itu tertuang dalam sebuah surat wasiat yang ditulis pada tahun 1935 oleh seorang pria bernama Donohoe. Surat wasiat itu berbunyi seperti ini: “Untuk kedua putriku, Frances Marie dan Denise Victoria, yang selama hidup sudah menunjukkan sikap tidak berbakti pada ayah yang mengasihi mereka, … aku meninggalkan uang sejumlah 1$ untuk masing-masing dan sebuah kutukan dari seorang ayah. Semoga hidup kalian dipenuhi dengan penderitaan, ketidakbahagiaan, dan ratapan yang tak pernah berhenti. Semoga kalian segera menemui kematian dan jiwa kalian masuk ke dalam neraka di mana kalian akan mengalami siksaaan yang tak pernah berhenti dalam keabadian.”

Dalam Alkitab, ada banyak kisah tokoh yang hidupnya disakiti oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, dan nggak jarang mereka itu adalah orang-orang yang paling dekat dengan mereka. Ada Esau yang disakiti oleh Yakub karena Yakub mencuri hak kesulungannya. Lalu ada juga Yusuf yang disakiti oleh saudara-saudaranya. Tapi, kita bisa belajar arti dari kata mengampuni dari mereka. Meski disakiti sedemikian rupa, mereka belajar untuk nggak membenci dan apalagi nyimpen dendam. Yusuf kita udah taulah. Dari awal, Alkitab nggak pernah mencatat ia membenci saudara-saudaranya dan apalagi bales dendam. Kalo Esau awalnya emang ia diceritakan sangat marah. Tapi seiring berjalannya waktu, ia pun bisa mengampuni adiknya dan hidupnya juga dipulihkan.

Saat ngebaca surat wasiat di atas, rasa kasian itu justru dialamatkan pada si penulis warisan, dan bukan si peneriwa warisan. Dari surat warisan itu, kita bisa ngerasain dengan jelas betapa hatinya dipenuhi dengan kebencian dan dendam. Kalo dilambangkan, mungkin hatinya udah menghitam karna racun kepahitan. Hidup seperti itu tentu nggak enak banget. Sebelum meninggal, mungkin ia nggak pernah ngerasain yang namanya kebahagiaan dan kelegaan karna hatinya udah penuh dengan rasa benci. Kita tentu nggak mau ngalamin hal yang sama, kan? Di bulan yang penuh kasih ini, yuk kita kurang-kurangin yang namanya rasa benci. Percaya deh, ngebenci tuh nggak enak. Kurangin benci dan perbanyak kasih, supaya hidup kita juga penuh dengan kebahagiaan. • Dn

Membenci itu mudah, mengasihi itu butuh keberanian.
Hannah Harrington – Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Uang Merusak Persahabatan?

Januari 10, 2023

Bad Hair Year

Januari 10, 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *