Ambisi Para Imam

RH Spirit Motivator 01 April 2021

Yohanes 11:45-57, Matius 26:57-67

Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati
Matius 26:59

 

Peristiwa Lazarus dibangkitkan setelah 4 hari mati menimbulkan kegemparan hebat sekaligus juga membuat nama Yesus makin menarik perhatian banyak orang (Yoh. 11:45). Kondisi itu membuat para imam dan orang Farisi makin khawatir (Yoh. 11:47-48). Di sinilah mulut Kayafas dipakai Tuhan untuk menubuatkan kematian dan pengorbanan Yesus, bahwa Ia harus mati demi umat manusia, meski oleh para Farisi itu diterima sebagai persetujuan untuk melenyapkan Yesus. Alkitab menulis bahwa sejak itu, para imam dan orang Farisi sepakat akan membunuh Yesus. Alasannya jelas: mereka tak mau pengaruh Yesus melebihi mereka, karena itu bisa mengancam posisi mereka di mata Romawi.

Maka, ketika waktunya tiba, ketika murid-Nya yaitu Yudas Iskariot bersedia menyerahkan Gurunya, digelarlah tindak penangkapan yang berlebihan karena mengerahkan sekitar 600 tentara dan penjaga bersenjata (Yoh. 18:3), pengadilan penuh kecurangan (Mat. 14:57), bahkan sandiwara dari Kayafas sendiri (Mrk. 14:63). Semua itu dilakukan demi memenuhi ambisi mereka yang seharusnya mengadili dengan seadil-adilnya!

Pada kenyataannya, pemandangan seperti ini masih banyak, bahkan makin banyak terjadi hingga saat ini. Banyak orang rela memutarbalikkan kebenaran, menyalahgunakan kekuasaan, memakai uang, jabatan, dan pengaruhnya untuk memaksakan kehendaknya, ada banyak orang mengorbankan pihak tak bersalah demi kepentingannya sendiri, dsb. Hal seperti nyatanya bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk mereka yang sehari-hari dikenal sebagai orang rohani, seperti Hanas (mertua Kayafas yang juga mantan imam besar tapi tetap lebih dominan dalam memutuskan Yesus bersalah), Kayafas dan para imam dan orang Farisi. Oleh sebab itu, marilah kita selalu menguji hati kita. Jika Anda pemimpin, jangan biarkan ambisi dan kepentingan pribadi Anda menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan yang berdampak bagi orang lain. Jika Anda anggota, tetap jaga diri Anda, lebih dengarkan firman Tuhan daripada suara manusia, bahkan beranilah bersuara, agar keberadaan kita tidak hanya diperalat untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai kebenaran. Amin? • ARC

Biarlah tindakan kita dikendalikan oleh kebenaran dan kasih, bukan ambisi pribadi kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Penjahat Beriman

Maret 5, 2021

Stay Close to Jesus

Maret 5, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *