Asal Dia di Sana

Daniel 3:1-30

tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”
Daniel 3:18

 

Seorang pria sedang berkunjung ke rumah seorang pendeta. Di situ ia bertanya jawab tentang surga. “Pak Pendeta, bagaimana kita bisa tahu bahwa surga memang seindah yang kita bayangkan? Bukankah Alkitab tidak memberikan gambaran lengkap tentang surga? Seandainya indahnya surga ternyata tidak jauh beda dengan indahnya dunia, buat apa kita ingin masuk surga?” Sang pendeta kemudian berjalan ke arah pintu ruangan tersebut, Saat pintu dibuka, seekor anjing segera menghambur masuk sambil mengibas-ngibaskan ekornya dan menjilati kaki tuannya. “Anda lihat anjing saya ini?” Tanya Pak Pendeta. “Sebelum ini, dia tidak pernah saya biarkan masuk ke ruangan ini. Meski demikian, setelah ia masuk, ia tetap gembira. Mengapa? Karena ia melihat bahwa saya ada di sini. Demikian juga, saya pun sebenarnya tidak peduli bagaimana wujud surga itu, karena yang terpenting adalah saya bisa berjumpa Tuhan di sana.”

Ada banyak pahlawan iman yang disebutkan di Alkitab. Tapi, iman yang menurut saya sungguh mengagumkan adalah iman yang dimiliki Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Pernyataan iman mereka sungguh luar biasa. Kalau dibuat lebih ekstrem, ucapan mereka dalam Daniel 3:17-18 mungkin akan berbunyi, “kami tidak takut masuk neraka, asal ada Tuhan di sana. Dan kami tidak mau masuk surga jika ternyata Tuhan tidak ada di sana.” Iman yang tanpa syarat. Di zaman ini, berapa banyak orang Kristen yang punya iman seperti mereka?

Jujur saja, ada kalanya kita justru harus perlu diingatkan atau bahkan ‘diiming-imingi’ akan janji Tuhan bahwa Ia akan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya, bahwa berkat-Nya melimpah bagi mereka yang percaya. Tuhan bahkan harus perlu menyentil kita dulu agar kita bisa percaya. Di akhir tahun ini, dalam menatap tahun yang akan datang, mari kita memiliki iman seperti tiga sekawan di negeri Babel itu. Tidak perlu kita ributkan apa yang hendak Tuhan rencanakan pada tahun 2010 nanti. Asal kita tetap bersama Dia, bahkan api neraka pun tidak dapat melukai kita. Amin? • Arie

Apapun yang kita hadapi, yang penting adalah kita tetap bersama Tuhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bekerja Gembira

Desember 14, 2021

Merampok Allah

Desember 14, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *