Battle of Mind

RH Spirit 01 September 2025

Matius 5:28

Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
2 Korintus 10:5

 

Data dari DLLAJR menyebutkan bahwa mayoritas kecelakaan lalu lintas lebih disebabkan oleh faktor internal daripada eksternal. Faktor internal di sini termasuk kelalaian pengemudi, mengantuk, tidak fokus, kendaraan tidak dirawat, daripada faktor eksternal seperti jalan licin, kerusakan jalan, cuaca, dll. Hal yang sama juga terjadi pada diri kita. Kejatuhan seseorang ke dalam jerat dosa selalu berasal dari dalam, yaitu dari pikiran kita. Dari pikiran, muncul perasaan dan perasaan membuahkan tindakan.

Perselingkuhan dan perzinaan, misalnya. Itu selalu dimulai dari si A membayangkan si B, berfantasi tentang dia, dan mulai menimbang bahwa melakukan itu tidak merugikan siapa-siapa atau pikiran lain yang membenarkan hal itu. Pikiran itu kemudian tumbuh menjadi perasaan sehingga ia bersikap lain terhadapnya, mulai suka menggoda atau bicara hal-hal yang lebih intim, atau mengirim sinyal-sinyal bahwa dirinya mau, terbuka, atau available untuknya. Dari situ kemudian berbuahlah tindakan. Dosa dimulai ketika kita menerimanya ke dalam pikiran kita. Itu sebabnya, Yesus berkata bahwa berzina itu dimulai ketika seorang pria melihat seorang wanita dan menginginkannya dalam hatinya (Mat. 5:28). Maka, semua yang jatuh dalam perzinaan ataupun perselingkuhan sesungguhnya jatuh karena pilihan mereka sendiri. Itu bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Godaan mungkin bisa datang tiba-tiba tapi kita selalu bisa memilih apakah kita akan segera lari dari godaan itu seperti yang dilakukan oleh Yusuf, atau justru memikirkan, menimbang-nimbangnya, dan akhirnya terjadilah proses di atas.

Karena itu, untuk bisa menghindari dan lepas dari dosa ini, kita sendiri harus membuat keputusan. Putuskan untuk tidak mengizinkan godaan dan pikiran-pikiran yang membuat kita terarah kepada dosa ini, tinggal di pikiran kita. Memang, godaan hawa nafsu berbahaya karena ia masuk pelan-pelan ke pikiran kita. Tapi, justru karena sifatnya yang berangsur-angsur inilah, kita punya kesempatan untuk mengusir godaan itu keluar dari pikiran kita. Makin cepat kita mengenali benihnya, makin kita bisa melawannya. Ingat, yang membuat kita jatuh bukan besarnya godaan, tapi ketika kita membiarkan pikiran kita bermain-main dengan benih dosa itu. • Chy

Dosa seksual dimulai di pikiran kita dan ditentukan oleh pilihan yang kita ambil

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berhenti Menjadi Pendiam

Agustus 1, 2025

Attitude = Altitude

Agustus 1, 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *