Belajar dari Fender

Kejadian 31:38-42

Setiap orang yang sedang dalam latihan, menahan
diri dalam segala hal…
1 Korintus 9:25 (BIS)

 

Mendengar nama Fender, Anda yang suka musik tentu langsung membayangkan merek gitar elektrik terkenal. Fender memang adalah salah satu merek gitar listrik pertama di dunia yang hingga kini terus dipakai banyak pemain gitar, khususnya gitaris-gitaris musik rock dunia. Fender sendiri didirikan oleh Leo Fender, seorang ahli teknik. Uniknya, meskipun membuat dan menemukan gitar elektrik yang populer di kalangan gitaris rock, ternyata Leo Fender sendiri tidak bisa main gitar dan tak suka musik rock. Awal membuat gitar, ia membayangkan gitarnya adalah untuk gitaris country, jenis musik yang ia suka. Nah, bagaimana ia bisa menghasilkan gitar berkelas? Ia suka bergaul dengan para musisi dan gitaris ternama. Setelah membuat prototipe gitar, ia meminta para gitaris itu mencoba dan memberi tahu di mana kekurangan gitarnya. Ya, dari situlah tercipta gitar Fender yang terkenal yang membuat nama Leo Fender tercatat dalam sejarah musik dunia.

Belajar bisa dilakukan dari mana saja, bahkan meski itu menyangkut hal-hal yang tak kita sukai. Leo Fender tak bisa bermain gitar, tapi ia suka dengan ilmu teknik yang ia pakai untuk membuat gitar. Tidak semua orang bisa menemukan pekerjaan yang memang sesuai dengan minatnya. Tidak semua orang juga bisa bekerja di perusahaan yang bisa memenuhi setiap keinginannya. Tidak semua orang bisa mendapatkan penerimaan dan respons yang sesuai dengan yang ia ingini dari klien, konsumen, atasan, atau rekan kerjanya. Tapi, apakah kita akan memilih mengeluh, bekerja ogah-ogahan, bahkan berhenti bekerja? Ataukah kita akan mencari cara menemukan sisi menyenangkan dari pekerjaan itu?

Siapa yang senang bekerja tanpa dibayar, bahkan ditambah bos yang licik? Tapi, Yakub bisa bekerja sangat baik dengan kondisi itu. Mengapa? Karena ia melihat pekerjaannya sebagai cara mendapatkan pujaan hatinya, Rahel (Kej. 29:20). Karena itu, bagi Anda, para pekerja, ingatlah dua hal. Pertama, temukan alasan mencintai pekerjaan Anda saat ini. Kedua, seperti nas hari ini, ingatlah bahwa tak ada kesuksesan instan. Anggap hal-hal “menjengkelkan” dalam pekerjaan Anda adalah sebuah latihan dan persiapan untuk “naik peringkat” lebih tinggi. • Arie

Temukan alasan mencintai pekerjaan Anda dan anggap setiap kesulitan sebagai ujian kenaikan peringkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Orang Pintar & Orang Baik

Oktober 21, 2022

Potensi yang Sia-Sia

Oktober 21, 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *