Bertekun Dalam Kesalehan

Ayub 2:1-10

Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?
Ayub 2:9

 

Tampil dan bersikap saleh di tengah-tengah saudara seiman bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan, apalagi ketika sedang beribadah dan atau melayani di gereja. Tapi bagaimana ketika berada di tengah-tengah keluarga? Bagaimana pula ketika berada di tempat bekerja? Kenyataannya, masih ada orang Kristen yang berpenampilan dan bersikap saleh pada waktu-waktu dan tempat-tempat tertentu saja. Contohnya ; ramah di tempat ibadah, tapi pemarah di keluarga. Atau baik di tempat ibadah, tapi licik di tempat bekerja. Sikap seperti ini tentu saja akan menjadi batu sandungan bagi sesama. Akibat selanjutnya, nama Tuhan akan dipermalukan.

Membahas kesalehan, rasanya kurang pas jika kita tidak berbicara tentang Ayub. Ayub seorang yang saleh dan jujur. Takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayb. 1:1). Anda lihat, bahkan kitab Ayub diawali dengan sebuah ayat pernyataan tentang segala kesalehannya. Luar biasa bukan? Tidak ada kitab lain di Alkitab yang diawali dengan cara seperti ini. Lewat renungan hari ini, izinkan saya membawa Anda mengenal kesalehan Ayub lebih jauh, lewat sebuah ayat dalam kitab Ayub.

Ayub pasal 2 ayat 9 bercerita tentang istri Ayub yang “kurang ajar”. Bukannya menjadi penolong di masa-masa sulit, ia malah meminta Ayub untuk mengutuki Allah dan mati. Sekalipun perkataan istri Ayub begitu kasar dan jahat, jika Anda perhatikan dengan saksama, Anda akan menemukan fakta akan kesalehan Ayub di dalamnya. Kalimat “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?” membuktikan kualitas kesalehan Ayub. Ayub lebih dari sekadar seorang yang saleh. Ia “bertekun” dalam kesalehannya. Bertekun dalam kesalehan artinya kesalehan Ayub tidak hanya sesaat, tapi terus menerus. Kesalehan Ayub tidak hanya di rumah ibadah, tapi juga di rumah dan di manapun Ayub berada. Belajar dari Ayub, sudah seharusnya tidak hanya sekadar berusaha tampil dan bersikap saleh. Kita harus bertekun dalam kesalehan. Kapanpun dan di manapun, sama seperti yang Ayub lakukan. Memang bukan hal yang mudah, tapi percayalah, bersama Roh Kudus, itu bukan hal yang tak mungkin. Amin! • OKS

 

Tidak hanya sekadar hidup saleh, tapi kita harus bertekun dalam kesalehan kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berkat Besar, Berkat Kecil

Agustus 31, 2021

Nilai Ekonomi & Nilai Diri

Agustus 31, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *