RH Spirit 01 Oktober 2022
Mazmur 119
Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.
Mazmur 119:97
Michael Jordan kerap dianggap sebagai pebasket terhebat yang pernah ada. Bermain basket tentu sudah dilakukan Jordan sejak belia. Saat menjadi pemain profesional, bermain basket pun menjadi profesinya. Tiap hari ia bermain basket, baik saat latihan atau di pertandingan dengan segala tekanan dan risiko yang bisa terjadi. Sebagai bintang besar, Jordan harus menjaga kondisinya, termasuk harus menghindari cedera. Namun dalam kontrak Jordan, ia meminta klausul bernama “For the love of the game”. Di klausul ini Jordan ingin tetap diizinkan bermain basket kapan saja, termasuk andai ia jalan-jalan dan tiba-tiba ingin main basket dengan sembarang orang. Jordan begitu mencintai basket walau bermain basket sudah menjadi hal yang harus ia lakukan setiap hari.
Mencintai sesuatu artinya kita tak bisa lepas darinya, meski hal tersebut sudah setiap hari kita geluti. Memahami Alkitab juga demikian. Kita mungkin tak berniat menjadi pengkhotbah atau teolog. Tapi memahami firman tetap harus kita lakukan, sebab itulah cara agar hidup kita tetap di jalan-Nya, tidak disesatkan dunia, mengalami kekuatan penyertaan-Nya, dan yang penting, bisa menjadi saksi-Nya.
Tapi nyatanya masih banyak orang Kristen beralasan terlalu berat untuk bisa rutin membaca Alkitab, atau sulit mempelajarinya. Ada juga yang beralasan tidak hobi membaca lalu enggan belajar Alkitab. Padahal, bukankah kita toh mau melakukan hal-hal yang lebih sulit dan berat dari sekadar membaca? Belajar, bekerja keras, mendekati seseorang, menguasai satu bidang, dst, bukankah itu lebih sulit dari membaca? Mengapa kita melakukannya? Karena kita anggap itu penting. Ini masalahnya. Kita malas membaca Alkitab karena kita tak cukup mencintai dan menganggap penting firman-Nya. Mencintai firman artinya kita mau firman-Nya bicara pada kita, kita mau merenungkannya tiap waktu, dan kita selalu mengaitkan firman itu di segala aspek hidup kita, dan kita menjadi bahagia karena firman-Nya. Membaca Alkitab bisa jadi membosankan atau berubah menjadi kebiasaan rutin saja. Tapi, ketika kita membaca dengan kesadaran bahwa firman ini adalah perintah dan nasihat dari Tuhan yang mengasihi kita dan juga kita kasihi, maka kita akan terus bersemangat membaca dan mempelajarinya. • ARC
Jika kita mencintai firman-Nya, kita tak akan bosan merenungkannya