Brand New Desire

2 Korintus 9:6-15
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 2 Korintus 9:7

Vince Lombardi, pelatih tim football Green Bay Packers, berkata, “Beri saya beberapa pemain yang bergairah untuk bermain, yang menyukai pertandingan, yang bersedia berkorban untuk kemenangan, yang punya komitmen, dan kami akan memenangkan kejuaraan.” ‘Gairah’ dan optimisme itu dua hal yang nggak bisa dipisahkan. Gairah di sini bukan ngomongin soal yang ngeres loh, tapi gairah adalah tentang rasa suka yang amat kuat. Istilah Alkitab pake kata ‘hati yang rela’. Desire makes you walk for extra.

Ketika Daud ditantang Saul untuk mempersembahkan seratus kulit khatan orang Filistin sebagai mas kawin Mikhal, putrinya, Daud justru bawa dua kali lipat dari jumlah yang diminta (I Sam. 18:25-27). Gairah ini juga yang bikin Daud mengalahkan Goliat. Kesimpulannya adalah: gairah yang kuat dan kerelaan hati akan membawa hasil maksimal, dan akan ada kemenangan bagi yang melakukan sesuatu dengan bergairah.

Gairah beda dengan mood atau perasaan. Gairah kudu diciptakan dan dilatih. Mulailah dari disiplin, kemudian belajarlah menyenangi, dan temukan kenikmatannya. Awal aku (Hendro) ikut pelayanan, jujur hal-hal seperti antar-jemput anggota komsel rasanya bosenin banget. Itu karena semua aku lakukan sebatas kewajiban. Tapi, saat aku belajar setia, disiplin serta belajar melakukan dengan sukacita. Lama-lama, aku mulai ngerasa hal itu menyenangkan. Antar jemput nggak lagi jadi kewajiban, tapi kebutuhan. And I really could enjoy it! Bedanya hanya karena ada gairah tersendiri saat melakukannya. Hasilnya jelas beda.

Gairah dan kerelaan hati bikin kita selalu antusias dalam melakukan apapun. Prinsip inilah yang terus aku  pegang dan kembangkan dalam hidupku. Kalo saat ini Tuhan mempercayakan aku tanggung jawab memimpin sebuah komunitas anak muda, jujur itu gak pernah mudah bagiku. Sering kali, aku juga pasti menghadapi masa sulit, capek, dan pingin berhenti. Tapi, aku tau, selama hal itu hanya aku lakukan sebatas kewajiban, bukan karena suka atau menikmati, pelayanan itu gak akan optimal bahkan gagal. So, aku mau ajak kita belajar dan terus belajar prinsip ini; lakukan tugasmu dengan gairah dan kerelaan. Hasilnya, pasti beda!  • hendro

Jangan Beri Kesempatan!

Desember 1, 2014

Kuasa Pengharapan

Desember 1, 2014