Bukan Hanya Untukku

RH Spirit Motivator 01 Desember 2021

Matius 6:19-24, 1 Yohanes 3:11-18

 
Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu,
bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
1 Yohanes 3:17

 

Seorang pria menaruh larutan kimia bening ke satu botol bekas air mineral. Tak lama, anak sulungnya datang dan karena haus ia ingin meminum isi botol tersebut, mengira isinya air putih biasa. Tentu sang ayah langsung mencegah dan memberi tahu jika botol itu berisi cairan berbahaya. Sang ayah lalu mencari spidol agar bisa menulis label peringatan di botol itu. Namun, saat ke kamar mencari spidol, anak bungsunya datang dan juga ingin minum dari botol itu. Hanya saja, si sulung diam saja sehingga adiknya pun minum dan muntah-muntah. Sang ayah pun memarahi si sulung habis-habisan.

Bagaimana pendapat Anda tentang sikap si sulung? Keterlaluan? Cueknya kebangetan? Ya, si sulung sudah mendapatkan informasi dari ayahnya, tapi ia tidak mau membagikan informasi itu ke adiknya. Bukankah ini gambaran orang Kristen yang pasif? Ini gambaran mereka yang tahu kebenaran Injil tapi tak mau membagikannya kepada mereka yang masih terhilang. Ini juga adalah gambaran dari orang yang diberkati tapi diam saja saat melihat orang lain kekurangan. Ingat, berkat sendiri sesungguhnya tidak selalu hanya berbicara tentang harta atau materi. Berkat juga bisa berwujud pengetahuan, kekuatan, pengalaman, perlindungan, selain tentu juga harta benda. Kita tidak bisa beralasan karena tak punya harta berlimpah lalu kita tak wajib memberkati orang lain. Nyatanya, kita bisa jadi berkat bagi orang lain dalam banyak hal lain.

Tapi, sebagaimana Yesus mengindikasikan mamon (harta) adalah pesaing utama Tuhan dalam hidup manusia (Mat. 6:24), maka ketika seseorang cuek melihat sesamanya hidup kekurangan walaupun ia sebenarnya bisa membantu, itu menunjukkan bahwa kasih Allah tak ada di dirinya (1 Yoh. 3:17). Ya, sikap pelit, yang menganggap harta sebagai sesuatu yang harus digenggam erat-erat, walaupun tahu kita bisa berbagi, adalah tanda bahwa mamonlah yang menjadi tuhan kita. Perhatikan, bukan berarti memiliki banyak harta kekayaan itu salah. Namun, jika keberadaan harta itu (berapapun jumlahnya) membuat hati kita tertutup dan tak lagi punya kasih kepedulian pada sesama kita, maka kiranya kita ingat bahwa Tuhan memberkati kita terutama agar kita bisa menjadi berkat bagi orang lain! • ARC

 

Tuhan memberkati kita agar kita bisa menjadi berkat bagi sesama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Natal dan Kesembuhan

November 5, 2021

Janji Harus Ditepati

November 5, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *