Yohanes 6:25-36
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Yohanes 6:66
Sewaktu saya pelayanan di kabupaten Soe, NTT, saya sempat mengunjungi satu gereja tua di sana. Yang membuat saya terkesan, menurut penduduk sekitar, di tahun 60-an pernah terjadi mukjizat air menjadi anggur di gereja tersebut! Namun, sayangnya kejadian tersebut tinggal catatan sejarah. Gereja itu tampak sunyi tak ubahnya seperti museum yang merekam kejayaan masa lalu. Saya jadi ingat apa yang dikhotbahkan Jeffrey Rachmat, hamba Tuhan yang lama tinggal di Belanda. Jeffrey menceritakan banyak gereja-gereja yang besar dan megah di Eropa tutup dan berubah fungsi, ada yang berubah menjadi museum, café, bahkan rumah ibadah lain. Dari kejadian tersebut saya merenung, toh, mukjizat tidak mengubah kehidupan orang selamanya.
Tuhan sering membuat mukjizat. Ia mengubah air menjadi anggur pada pesta pernikahan di Kana. Ia menghentikan badai, berjalan di atas air, dan banyak lagi. Namun, kita harus memahami apa tujuan Ia melakukan semua mukjizat itu? Tuhan mendemonstrasikan mukjizat sebagai sarana agar umat-Nya meninggikan Dia. Namun, ada kalanya kita sering salah dengan mengejar mukjizat sebagai sasaran hidup kita lebih dari tujuan-Nya tadi. Kita ikut Tuhan hanya karena perkara-perkara ajaib tersebut. Yesus sendiri mengecam dengan keras orang-orang yang mengikuti Dia hanya karena kenyang setelah makan dari lima roti dan dua ikan yang Ia multiplikasi. Ia menegur mereka agar tidak lagi berfokus pada roti-roti itu, melainkan berfokus pada roti hidup, diri-Nya sendiri.
Dalam perjalanan mengiring Tuhan, hari ini kita perlu kembali menguji motivasi hati kita. Apakah semua berpusat pada diri kita sendiri, kita semata ingin diberkati, mengalami kelimpahan, dan merasakan mukjizat-Nya? Kalau tujuan kita semata hanya itu, kita tak ubahnya seperti bangsa Israel yang berfokus hanya pada mukjizat Tuhan, bukan pada Tuhan. Setiap kali Tuhan melakukan mukjizat mereka bersukacita, tapi begitu keadaan tidak seperti yang mereka inginkan, mereka mengutuki Tuhan. Hidup kekristenan adalah tentang Tuhan. Mukjizat, berkat, kelimpahan, kebajikan, dan kemurahan adalah bonus yang mengikuti apabila hati kita hanya terpaut pada-Nya. • Hendro
Tuhan jauh lebih penting dari mukjizat-Nya