“Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-
Mu, ya Tuhan, dan sangat dalamnya
rancangan-rancangan-Mu.”
Mazmur 92: 6
Yesaya 55:8-9
Pernah bikin cake? Kalapun ngga pernah membuat cake, setidaknya kita pasti pernah melihat atau tau dikit-dikit soal caranya orang membuat cake. Salah satunya, misalnya: bahan-bahan utama yang dipake untuk membuat cake itu kira-kira ya pasti harus ada tepung, telur, mentega, gula, dan beberapa bahan pelengkap lain, tergantung jenis cake yang akan kita buat. Nah, aku tuh sering membayangkan proses bikin cake ini seperti proses kehidupan manusia. Lho, koq bisa?
Bayangin kalo kita mencicipi tepung, telur mentah, atau mentega secara terpisah. Gimana rasanya? Jijik bayangin telur mentah masuk ke mulut kita, hambar rasanya ketika makan tepung mentah, bahkan gak enak juga makan gula. Tapi coba amati lagi ketika semua bahan-bahan yang terpisah tadi disatukan jadi satu adonan yang komplit dengan bahan-bahan tambahan lainnya, kemudian dimasukkan ke cetakan dan dipanaskan dalam oven dengan suhu yang sesuai, hasilnya apa? Dengan takaran yang pas, bahan-bahan itu tentu akan menciptakan sebuah cake yang yummi banget rasanya.
Nah, pernah gak kamu berpikir kalo hidup itu hampir sama kayak cake tadi. Begitu banyak peristiwa yang terjadi di hidup kita. Namun jika kita melihat peristiwa tersebut satu persatu dan memilah-milahnya dengan kehendak hati kita, maka kita ibarat “mencicipi” ketika semua belum tercampur jadi “adonan” yang komplit. Mungkin kita akan kecewa, kita jijik, bahkan mungkin muak. Kita mengeluh dan protes dengan masalah-masalah yang ada.
Rencana Tuhan bukan rencana kita. Seperti jauhnya langit dan bumi, demikianlah jalan-Nya dari jalan kita. Jika hari ini kita masi ngadepin “telur mentah”, “tepung mentah” yaitu hal-hal yang gak enak dalam hidup kita, jangan buru-buru anggap itu sebagai hal yang menjijikkan. Coba bayangin kalo semua itu adalah bahan yang akan Tuhan pake untuk dijadiin “adonan” yang kemudian akan jadi sesuatu yang superenak. Meski kita kadang mengalami kesulitan, tetapi ingatlah bahwa Tuhan tahu ketika Dia membiarkan semuanya itu terjadi menurut rancangan-Nya. Yang perlu kita lakukan kini adalah sabar dan tetep taat menunggu waktu-Nya tiba! Inget deh kalo segala sesuatu tuh akan menjadi sempurna menurut kehendak-Nya di hidup kita. • demak