Cinta Itu Menyempatkan

RH Spirit Girls 01 Februari 2021

Titus 1:1-4

Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita,
Titus 1:1

 

Beberapa tahun yang lalu, Perpustakaan Harry S. Truman, Missouri, AS, membuka untuk umum 1.300 surat yang Alm. Harry S. Truman (Presiden AS ke-33) tulis untuk istrinya, Bess, selama kurun waktu setengah abad. Truman memang punya komitmen untuk menulis surat pada istrinya tiap hari ketika mereka sedang tidak bersama. Ia selalu menulis surat untuk istrinya setiap kali ia keluar kota untuk urusan kenegaraan atau saat Bess meninggalkan Washington untuk keperluan pribadi. Buat para sejarawan, fakta ini sangat menarik. Bayangkan saja, pemimpin dari negara adidaya yang kesibukannya sudah pasti sangat luar biasa, bisa meluangkan waktunya setiap hari untuk duduk dan menulis surat buat sang istri.

Melihat gaya hidup Truman, saya langsung teringat sama salah satu tokoh Alkitab yang juga gemar dalam menulis surat untuk orang-orang yang ia pedulikan. Orang itu adalah Paulus. Perlu diinget dan diketahui, 14 Kitab dalam Perjanjian Baru adalah surat-surat yang ditulis oleh Paulus. Surat-surat itu adalah Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Filipi, 1 Tesalonika, Filemon, Efesus, Kolose, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, dan Ibrani. Surat sebanyak itu tentu saja lahir dari kebiasaan menulis surat setiap hari dan setiap waktu. Bagaimana seorang rasul sebesar Paulus bisa menyempatkan waktu untuk menulis surat sebanyak itu? Seperti halnya Truman, semua itu adalah wujud dari sebuah kasih dan cinta. Truman bisa menyempatkan waktu menulis surat untuk istrinya karena ia begitu menyayangi istrinya. Sementara Paulus bisa menyempatkan waktu untuk menulis surat bagi jemaat karena kecintaannya pada Injil dan jemaat.

Kini giliran kita. Ganti kata “surat” di atas dengan kata “WA” atau “Telegram” atau “Telepon”. Sudahkah kita menyempatkan diri dan waktu setiap hari untuk menanyakan kabar, memberi kabar, dan berbincang dengan orang-orang yang kita sayangi lewat media2 tersebut? Atau jangan-jangan, kita pulang agak larut malam pun, nggak pernah kepikiran buat ngabarin orang tua di rumah? Jangan bilang kalo kita sayang sama orang-orang di sekitar kita kalo kita nggak pernah nyempetin waktu dan diri kita buat berkomunikasi secara intens sama mereka. • Dian

Menyayangi berarti menyempatkan diri dan waktu untuk berkomunikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keindahan Perjalanan Hidup

Januari 12, 2021

Loving The Unlovely

Januari 12, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *