Yesaya 53
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” Matius 8:17
Sejak kecil hingga saat ini, saya tidak suka makan makanan pedas. Namun demikian, ada kalanya di beberapa kesempatan saya terpaksa harus menyantap makanan berbumbu pedas. Waktu makan pun terpaksa harus sebentar-sebentar minum air putih, terutama air es. Untuk sementara, minum air memang bisa membuat lidah terasa segar, tapi rasa pedas itu masih tidak hilang. Akibatnya, selesai makan, saya malah merasa kembung ketimbang kenyang. Tapi belakangan, setelah membaca sebuah artikel, saya baru tahu kalau cara itu keliru. Minum air, apalagi air es, tidak efektif menghilangkan rasa pedas. Bumbu pedas seperti cabai mengandung lemak capsaicin. Sedangkan lemak dan air tidak bisa bersatu. Alhasil, air hanya lewat begitu saja dan rasa pedas tetap tertinggal. Yang benar, cara efektif menghilangkan pedas adalah makan roti tawar atau mengkonsumsi produk susu. Kedua bahan itulah yang akan bisa menyerap kandungan capsaicin yang membuat pedas itu.
Jika direnungkan, hal itu pun mirip dengan hidup kita. Ketika rasa pedas (baca: masalah) menyiksa kita, ada kalanya kita mencoba menghilangkannya dengan melakukan hal-hal yang kontradiktif. Saat sedih, kita misalnya mencoba mencari hiburan, tertawa-tawa atau melakukan hal-hal yang kita senangi. Tapi, seperti halnya air dingin, semua itu hanya membawa ‘kesegaran’ sementara. Meski banyak uang sudah dihabiskan, masalah kita tidak serta merta menjadi larut, tapi tetap tinggal dalam hati kita. Yang kita butuhkan adalah sesuatu yang bisa menyerap masalah kita, seperti roti tawar menyerap zat lemak dalam cabai .
Satu kabar baik untuk Anda hari ini. Kita punya Roti Hidup yang memikul kelemahan dan menanggung penyakit kita. Itulah Yesus Kristus. Ia tidak sekadar berfirman agar masalah kita hilang begitu saja. Tapi, Ia melakukan yang lebih indah lagi. Ia mau datang dan memikul kelemahan dan masalah kita. Itulah yang membuat Yesus adalah Tuhan yang luar biasa. Masalah apa yang sedang Anda hadapi saat ini? Mari datang kepada-Nya, karena Dialah Sumber Kelegaan dan Kelepasan kita. • Arie
Tuhan tidak hanya melepaskan masalah kita, tapi Ia mau menanggungnya untuk kita