Diubah oleh Salib

RH Spirit 01 April 2025

Lukas 23:26-49

Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian,
berkatalah ia: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!
Markus 15:39

 

Ketika Yesus ditangkap hingga disalibkan, semua orang bisa melihat dan beragam respons muncul. Para wanita Yerusalem menangis karena kasihan (ay. 27-28). Tapi kepada mereka, Yesus berkata untuk tidak menangisi diri-Nya, tapi tangisilah masa depan Yerusalem yang akan dihancurkan. Ada juga yang senang karena mereka sudah menantikan waktu itu, seperti para pemimpin Yahudi. Ada juga orang-orang yang lewat serta para prajurit Romawi yang mencemooh-Nya (ay. 36-37, Mat. 27:39-43). Bahkan penjahat yang ikut disalibkan bersama Yesus pun mencemooh Dia (ay. 39).

Cemoohan kepada Yesus hampir senada. Mereka mempertanyakan, kenapa Dia yang mengaku Anak Allah, yang telah menyelamatkan banyak orang, tapi kali itu tak berdaya dan tak bisa menyelamatkan diri-Nya sendiri? “Jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”” (Mat. 27:40). Anda familiar dengan ucapan itu? Ya, ini mirip ucapan Iblis saat mencobai Dia di padang gurun (Mat. 4:3, 6). Ya, Iblis tak berhenti mencobai Yesus setelah ia gagal di padang gurun. Iblis hanya menunggu waktu yang baik (Luk. 4:13), termasuk salah satunya waktu Yesus menderita di atas kayu salib ini.

Semua respons itu wajar. Kasihan melihat Yesus yang begitu baik itu dianiaya, mencemooh Dia yang selama ini mengganggu kepentingan mereka. Namun, respons tak terduga terjadi atas dua orang. Pertama, seorang penjahat di samping Yesus. Ketika penjahat lain mencemooh-Nya, ia justru menyatakan iman percayanya agar Yesus mengingatnya saat datang kembali sebagai Raja (ay. 42). Kedua, kepala pasukan yang menyaksikan segala fenomena dan bagaimana Yesus menyerahkan nyawa-Nya. Ia lalu mengakui Dia adalah Anak Allah (Mrk. 15:39). Pengakuan iman dua orang ini luar biasa karena terjadi ketika Yesus tampak tak berdaya di atas salib. Penjahat dan kepala pasukan kafir berubah hatinya karena salib-Nya. Inilah kuasa salib! Apakah merenungkan pengorbanan Yesus juga mengubah kita? Ataukah salib hanya membuat kita iba? Atau salib bahkan sekadar kita lihat sebagai simbol dan hiasan Kristen saja? Salib adalah mukjizat terbesar bagi kita semua. Karena salib-Nyalah, dosa kita dihapuskan dan kita memiliki pengharapan untuk bersama Tuhan dalam kekekalan. • HCJ

Sudahkah salib Kristus mengubah hidupmu?

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Teori X, Teori Y

Maret 4, 2025

Perspektif Kegagalan

Maret 4, 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *