Ibrani 11:1-40
Tetapi tanpa iman tidak mungkin
orang berkenan kepada Allah.
Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah,
ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa
Allah memberi upah kepada orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia. Ibrani 11:6
Beberapa waktu yang lalu sempat marak terjadi penculikan di sekolah-sekolah. Orang tua yang memiliki anak-anak kecil harus ekstra waspada dan tak lupa memberi pesan kepada anak-anaknya untuk berhati-hati kepada orang asing. Metode penculikan yang digunakan para penculik ialah berpura-pura mengenal orang tua calon korban. Biasanya mereka mengatakan bahwa mereka adalah teman Papa atau Mama si anak yang disuruh untuk menjemput si kecil. Penculik akan berusaha meyakinkan calon korbannya bahwa orang tua mereka tidak akan menjemput mereka hari ini. Dengan iming-iming makanan, mainan atau hal-hal menarik lainnya, mereka membuat anak “lupa” akan pesan orang tua mereka.
Cara yang digunakan si jahat untuk mengelabuhi kita prinsipnya hampir sama seperti itu. Iblis berupaya membuat kita meragukan janji atau pesan Allah. Iblis memunculkan keragu-raguan dalam pikiran kita sehingga kita mengambil keputusan sendiri diluar kehendak Allah. Ketika kita setia melakukan kebenaran dan seakan-akan kita tidak menerima upah atas kesetiaan itu, maka mulailah Iblis menaburkan benih kebimbangan dalam hati kita. Kalo ngeliat jalan hidup orang yang penuh dosa, kok mereka malahan seakan mendapatkan keberuntungan dalam hidupnya. Lalu untuk apa kita taat pada Firman Tuhan kalo nyatanya nggak ada hasilnya? Aha! Inilah kalimat yang paling disukai Iblis! Ketika kita meragukan Tuhan, secara otomatis kita mulai menjauh dari-Nya.
Keraguan kita membuka peluang bagi Iblis untuk mempengaruhi kita lebih jauh lagi. Itulah sebabnya dalam kitab Ibrani dituliskan bahwa iman adalah syarat mutlak untuk kita bisa berkenan di hadapan Tuhan. Bagaimana mungkin kita bisa melakukan kehendak Tuhan dan menerima upahnya, bila kita nggak percaya alias nggak punya iman kepada-Nya? Keraguan sedikit saja sekalipun bisa menggagalkan kita dari rencana Allah. Karena itu jangan biarkan pikiran kita dikacaukan dengan keraguan terhadap Firman Allah. Percayalah dengan segenap hatimu, lakukanlah dengan setia, dan engkau akan menerima upahnya, bahkan yang lebih besar daripada yang dijanjikan itu! *tanie