Harus Dipaksa

RH Spirit Next 01 Oktober 2022

Keluaran 4

Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan
sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
Keluaran 4:10

 

Dalam sebuah rapat untuk menentukan siapa-siapa saja yang akan jadi panitia acara Natal di bulan Desember tahun ini, Roni ternyata terpilih dengan suara bulat untuk jadi ketuanya. Suara bulat itu bukan tanpa alasan. Selama ini Roni emang dikenal sebagai pribadi yang rajin, disiplin, dan bisa ngayomin temen-temennya. Tapi, Roni ternyata nggak cukup percaya diri. Ia merasa ia nggak pantes jadi ketua acara panitia untuk acara sebesar itu. Roni pun menolak. Tapi, temen-temennya nggak tinggal diam. Selama beberapa hari, mereka terus berusaha buat meyakinkan Roni kalo ia pasti bisa mimpin mereka dengan baik. Akhirnya, setelah sedikit bujukan, persuasi, dan sedikit pemaksaan, Roni pun nerima amanat dari temen-temennya. Dan terbukti, apa yang Roni khawatirkan selama ini nggak terbukti. Ia bisa mimpin temen-temennya dengan baik.

Musa juga bersikap seperti itu ketika Tuhan memberinya tugas berngegosiasi dengan Firaun untuk membebaskan bangsa Israel dan mimpin mereka menuju Tanah Perjanjian. Buat tugas yang segede itu, Musa ngerasa nggak pantes. Berkali-kali ia ngomong sama Tuhan kalo ia bukanlah orang yang tepat untuk pekerjaan itu. Banyak alesan dipakainya untuk menolak, dan salah satunya adalah fakta kalo ia nggak pandai berbicara. Tapi Tuhan nggak tinggal diam. Ia tahu banget latar belakang hidup Musa. Ia nggak mungkin milih Musa kalo Ia sendiri nggak yakin Musa mampu melakukan tugas itu dengan baik. Maka dari itu, Ia pun terus membujuk dan “memaksanya”. Apa yang terjadi? Musa pun menerima pekerjaan itu dan melakukannya dengan baik.

Hampir kita semua, ketika dikasih sebuah tugas atau sesuatu yang baru, pada awalnya reaksi kita pasti menolak. Kita bikin banyak alasan atau excuse agar nggak melakukan hal itu. Tapi setelah dipaksa oleh keadaaan atau orang-orang yang ada di sekitar kita dan kita akhirnya melakukannya, ternyata kita mampu juga melakukan hal itu dengan baik. Aneh juga, mesti dipaksa dulu. Gimana kalo ngga ada yang memaksa kita? Mau jadi apa kita hanya begitu-begitu terus? Maka dari itu, jangan andalkan “paksaan” dari orang lain. Mereka nggak akan selalu ada untuk “ngejorokin” kita melakukan hal yang benar. Untuk ngelakuin hal yang baru, rasanya emang ngga nyaman, tapi kalo mau maju, kita sendirilah yang harus “maksa” diri kita sendiri untuk melakukannya. • Dn

Excuse ibarat paku yang digunakan untuk membangun rumah kegagalan.
Jim Rohn – Motivator

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Entitled & Spoiled?

September 9, 2022

Bukan Sekadar Memoles

September 9, 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *