Kolose 3:12-17
… ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Kolose 3:13
Salah satu sosok yang saya kagumi adalah Nelson Mandela. Dia bukan hanya sosok yang memperjuangkan kebebasan demokrasi di Afrika Selatan, tapi lebih dari itu beliau memiliki hati emas. Mandela dipenjara selama 18 tahun oleh lawan politiknya. Ia dituduh dengan dakwaan palsu dan penuh rekayasa. Ketika Mandela keluar dari jeruji besi dan berhasil menjadi presiden Afrika Selatan, dia tidak dikuasai kebencian dan niat untuk balas dendam terhadap lawan-lawan politiknya yang dahulu. Bahkan ketika panglima tentaranya mengusulkan untuk menangkap lawan-lawan politiknya yang dulu untuk dijebloskan ke penjara, Mandela justru menolaknya. Mandela mengajarkan kepada dunia bagaimana membalas kejahatan dengan kebaikan, dan kebencian dengan kasih.
Apa yang Anda lakukan ketika Anda sudah begitu dilukai oleh seseorang dan kini Anda memiliki kesempatan untuk balas dendam? Mampukah kita mengampuni orang yang pernah menyakiti kita? Seberapa luas dan lapang ukuran hati kita? Jika Anda ingin menjadi orang besar, Anda harus memiliki hati yang besar. Ini ditunjukkan melalui sikap kita yang mau mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita.
Paul Boose pernah berkata dengan sangat bijak tentang pengampunan, “Memaafkan memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan.” Ketika kita menyimpan kebencian dan tidak mau mengampuni, sebenarnya kita sedang menutup jalan untuk masa depan kita sendiri. Kita sendiri yang menutup pintu berkat. Sebaliknya, ketika kita berani memaafkan dan mengampuni, sebenarnya kita sedang membuat jalan yang lapang untuk masa depan kita. Ketika kita mengampuni kita sedang membuka keran berkat untuk masa depan kita. Karena itu berulang kali saya berkata bahwa orang yang paling diuntungkan ketika kita mengampuni adalah diri kita sendiri, bukan orang yang kita ampuni tersebut. Pengampunan adalah hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada diri kita sendiri. • Kwik
Memaafkan memang tidak mengubah masa lalu, tapi akan melapangkan jalan kita ke masa depan.