Kejadian 12:1-7
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Ibrani 11:8
Paku, barang yang mudah kita temui. Apalagi bila kita sedang melakukan pekerjaan seperti bertukang, membangun rumah, membangun jembatan atau sedang membangun kandang ayam. Paku adalah benda yang sangat kita butuhkan dalam semua urusan bangun membangun. Pernahkah Anda belajar sesuatu dari benda ini? Mudah-mudahan Anda pernah belajar darinya. Tahukah Anda bahwa, paku, benda yang satu ini, semakin ditekan—dipukul semakin menancap kuat. Akibatnya, ia semakin dekat dengan sumber kekuatan, yakni kayu atau tembok di mana ia menempel.
Tidak berlebihan jika kita menggambarkan iman Kristen demikian adanya. Iman Kristen seharusnya semakin ditekan semakin menempel kuat. Semakin dibabat semakin merambat. Itulah iman yang dimiliki para martir sepanjang zaman. Polikarpus, dibakar hidup-hidup, namun imannya tetap teguh di dalam Yesus. Ia tidak menyangkal Yesus sedikit pun. Dan bukan hanya penderitaan fisik, iman Kristen sejati juga adalah satu hal yang akan membuat orang-orang dapat terus bersyukur dan memuji Tuhan meski dirinya difitnah, dikucilkan, atau ketika kehidupan terasa begitu sulit.
Kisah Abraham mengingatkan kita. Ia sungguh taat pada panggilan Tuhan. Ia rela meninggalkan kemapanannya. Tentu tidak mudah baginya untuk meninggalkan zona kenyamanan itu. Tekanan yang dihadapi Abraham sungguh luar biasa. Namun, karena imannya yang melekat kuat kepada Tuhan, ia rela meninggalkan semua itu. Baginya bukan masalah jika ia harus berpisah dengan kenikmatan hidup yang sudah lama dikecapnya. Kekayaan, kemegahan, dan segala kelimpahan ia tinggalkan. Tidak heran jika Alkitab memasukkannya sebagai pahlawan iman yang gagah perkasa. Masalah mungkin tidak akan meninggalkan hidup orang beriman. Tapi apakah kita akan mengeluh? Menghujat Allah? Bukan begitu tindakan orang beriman. Jadilah seperti paku yang menancap kuat justru di bawah tekanan dan pukulan keras. Jadilah seperti Abraham yang setia beriman kepada Allah walau harus meninggalkan zona nyamannya. • Ama Calista
Iman baru akan teruji saat dalam masalah