Galatia 6:9-10
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis,
maka ia akan lari dari padamu!
Yakobus 4:7
Saya tidak akan pernah bisa melupakan kejadian yang saya alami ketika hendak makan siang di sebuah kantin beberapa bulan lalu. Saya masih menunggu makanan pesanan saya ketika seorang kakek berpakaian sangat sederhana dengan agak ragu-ragu masuk ke dalam kantin. Dari wajahnya kelihatan betapa ia sedang merasa kelelahan. Topi yang ia pakai, warnanya sudah sangat kusam. Begitu pula dengan tas yang ia bawa. Dua benda itu menandakan betapa sudah sangat sering ia berjalan jauh di bawah terik sinar matahari. Kasihan, demikian kata saya dalam hati.
“Mbak, saya beli gudeg. Dua ribu saja.” Kata si kakek dengan sopan kepada Mbak pelayan kantin. “Tidak bisa Pak, Setengah porsi harganya empat ribu rupiah.”Jawab Mbak pelayan kantin agak ketus. “Kasihan bapak Mbak, bapak sudah tua. Dua ribu saja.” “Maaf Pak, tidak bisa.” Mbak pelayan kantin mengakhiri pembicaraan lalu sibuk melayani pembeli yang lain. Si kakek terdiam beberapa saat, lalu pergi keluar meninggalkan kantin itu. Tak lama makanan pesanan saya datang. Tapi jujur saja, kejadian yang saya lihat sudah membuat saya kehilangan selera. Cepat-cepat saya keluar mencari kakek tadi. Saya mau membelikan makan siang untuknya. Tapi kemanapun saya mengarahkan pandangan saya, saya tidak bisa menemukannya. Ia sudah menghilang entah kemana
Dasar lamban, seharusnya saya cepat-cepat bertindak. Sekarang sudah terlambat. Akhirnya saya makan dan melewati sepanjang hari dengan perasaan yang tidak menentu. Terbayang jelas wajah kakek ketika meninggalkan kantin. Saya menyesali kebodohan yang saya lakukan. Saya terlambat berbuat baik. Banyak orang tidak sadar, setiap hari, selalu ada kesempatan untuk berbuat baik bagi orang lain. Sayang, sering kali kesempatan itu lewat begitu saja. Ada yang menyesal karenanya, banyak pula yang merasa biasa-biasa saja. Berbuat baik tidak diukur dari seberapa besar materi yang bisa kita berikan. Ketika kita memberi tenaga dan waktu bagi orang yang membutuhkan, kita sudah berbuat baik. Selagi ada kesempatan, mari lakukan! Jangan sampai menyesal seperti saya.• OKS
Berbuat baik selalu bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu menunggu kaya atau kesempatan yang tepat