2 Samuel 13:1-39
Ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami sudah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Matius 6:12, BIS
Beberapa waktu lalu, disiarkan di televisi bahwa seorang anak SD dibunuh dengan cara ditenggelamkan di sungai. Pelaku mengaku melakukan hal itu karena ia dendam kepada keluarga korban yang sering mengejeknya. Di sini kita dapat melihat, kekuatan dendam dapat mengendalikan seseorang untuk bertindak di luar batas. Bahkan orang yang bertindak nekad tersebut biasanya tidak menyadari apa yang ia lakukan. Setelah dendam terlampiaskan, barulah dia menyadari bahwa ia khilaf atau “dibutakan”.
Ketika rasa cinta Amnon terhadap Tamar bertepuk sebelah tangan, rasa cinta Amnon berubah menjadi benci. Bahkan Alkitab menulis raca benci Amnon lebih kuat daripada rasa cintanya pada Tamar. Akhirnya, ia memperkosa Tamar dan mengusirnya begitu saja setelah melampiaskan nafsunya. Dan, kalau kita baca kisah selanjutnya, Absalom, kakak Tamar, menjadi marah dan dendam dengan apa yang Amnon lakukan. Setelah menyimpan dendam itu selama 2 tahun, akhirnya Absalom pun membunuh Amnon.
Kekuatan dendam tidak dapat dianggap enteng. Kekuatan ini dapat melampaui akal sehat, dapat menghancurkan persahabatan yang lekat, serta dapat merusak orang lain dan diri sendiri. Dendam itu seperti beban puluhan kilo yang kita bawa ke mana-mana. Dan meskipun kita mengalami sesak napas saat menanggungnya, sering kali kita tetap memilih untuk memanggulnya. Hanya ada satu kekuatan yang dapat menghancurkan kekuatan ini, yaitu kekuatan pengampunan. Melepaskan pengampunan itu seperti melepaskan beban puluhan kilo tadi dari pundak kita, sehingga kita mengalami kelegaan. Dengan terus membawa dendam di dalam diri kita, tidak satu orang pun yang akan diuntungkan, kecuali Iblis. Kalau hari ini hati kita masih menyimpan rasa kecewa atau pun dendam, cobalah belajar untuk melepaskan pengampunan. Kekuatan untuk mengapuni ini akan membantu kita lepas dari jerat kuasa dendam. • Hendro
Tidak satu pihak pun yang akan diuntungkan, kecuali Iblis, saat kita menyimpan dendam.