Koki & Insinyur

RH Spirit 01 Februari 2023

1 Korintus 7:1-16

Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui,
hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?
1 Korintus 7:16

 

Mengapa kisah cinta Jack dan Rose (Titanic) bisa demikian terkenal? Mengapa dongeng Cinderella, Sleeping Beauty (Putri Tidur), Beauty and the Beast, begitu digemari? Karena kisah-kisah itu begitu indah. Ya, indah jika dibanding realita yang kita alami sehari-hari. Nah, coba bayangkan, andai setelah menikah dengan pangeran, Cinderella dikisahkan tetap diremehkan keluarga kerajaan, dan ternyata sang pangeran adalah playboy yang hobi dugem. Anda Putri Tidur ternyata punya sakit kronis mudah tidur dan ia tak bisa beraktivitas normal. Andai Belle ternyata malu punya suami Beast yang buruk rupa, dll. mungkin kisah itu tak terlalu digemari karena mereka ternyata juga punya banyak masalah.

Tapi, apakah adanya masalah lantas pasti membuat pernikahan tidak bahagia? Belum tentu! Jika kita berpikir pernikahan sukses adalah yang tanpa masalah, maka kita tak akan menemukannya. Namun, itulah yang dipikirkan banyak orang. Masalah juga dijadikan alasan untuk bercerai. Joel dan Kimberly Walton, pasutri yang juga konselor pernikahan berkata, dari pengalaman mereka menangani masalah rumah tangga, ada 3 hal yang ditemukan dalam pernikahan bermasalah: (1) Kebanyakan pernikahan bermasalah bisa diperbaiki. (2) Pasangan yang bercerai sering kali lalu menyesali keputusannya. (3) Kebanyakan pasutri terlalu lama menunggu untuk kemudian melakukan konseling.

Kita tak akan menemukan pernikahan tanpa masalah. Tapi, pernikahan akan sukses jika kita bekerja sama mengatasi masalah itu. Ini butuh kerja sama dan proses seumur hidup. Suami istri harus bisa menjadi insinyur yang bersama-sama membangun rumah tangga yang indah. Bahan bangunannya adalah sikap dan tindakan kita. Suami istri juga ibarat koki yang harus bisa meracik berbagai bahan dan bumbu agar bisa tepat membaur menjadi kehidupan pernikahan untuk dinikmati bersama. Mulai dari hal kecil hingga yang pokok, semua akan berpengaruh. Paulus hari ini menunjukkan, pernikahan yang berhasil harus diusahakan bersama. Tapi alih-alih menuntut pasangannya, suami/istri harus lebih dulu melakukan kewajibannya (ay. 3), karena perbuatan Anda bisa jadi akan menyelamatkan pasangan Anda (ay. 17). Setuju? • ARC

Tak ada pernikahan tanpa masalah, tapi mengatasi masalah bersama akan meningkatkan kualitas pernikahan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pengaruh Kasih Sayang

Januari 3, 2023

Uang Merusak Persahabatan?

Januari 3, 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *