Daniel 6
Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena
kebenaran, kamu akan berbahagia.
1 Petrus 3:13-14
Ketika menulis renungan ini, media sedang menyorot banyak pejabat negara dari dua lembaga hukum yang menjadi tersangka dalam beberapa kasus. Aroma balas membalas dalam pelaporan itu sangat kental. Apalagi kasus yang dituduhkan terbilang tidak besar tapi menyangkut nama-nama yang selama ini dipandang bereputasi bersih. Tapi, karena ada aturan bahwa tak boleh ada pejabat negara yang tetap menjabat selama berstatus tersangka, maka jabatan mereka tetap harus dikorbankan. Kriminalisasi, demikian istilah yang orang pakai untuk menyebut kejadian itu.
Upaya kriminalisasi bukanlah hal baru. Di zaman Daniel, hal ini pun sudah terjadi. Saat itu, pejabat kerajaan Media berusaha mencari-cari kesalahan Daniel. Namun, meskipun saat itu Daniel sudah bekerja di istana dalam masa kekuasaan tiga raja (Nebukadnezar, Belsyazar, dan sekarang Darius) dan dua otoritas kekuasaan (Babel dan Media/Persia), tidak didapati bahwa ada kesalahan yang pernah dilakukan Daniel (ay. 5). Daniel adalah pejabat yang sangat bersih dan jujur. Hanya dalam ibadahnya saja Daniel dipandang “bersalah”.
Wanita Kristus, ada satu pelajaran yang bisa kita tarik dari peristiwa ini. Ya, ketika perilaku kita bersih, kita tidak perlu khawatir dijatuhkan. 1 Petrus 3:13 mengatakan, siapa yang akan jahat pada kita jika kita rajin berbuat baik? Sekalipun ada orang yang tetap iri pada kita, tapi ketika kita berbuat baik, maka sesungguhnya bukan hanya pembelaan manusia, tapi pembelaan Tuhan akan dinyatakan pada kita (1 Pet. 3:12). Raja Darius pun sebenarnya berusaha membela Daniel ketika ia tahu bahwa pejabat terbaiknya itu dikriminalisasi. Namun, tidak hanya Darius (yang ternyata tak bisa berbuat banyak), tapi Tuhan sendiri pun membela Daniel. Mungkin ada saatnya ketika kita berbuat baik dan bertindak yang benar, respons sebagian orang justru mengecam, menuduh kita macam-macam, atau bahkan berusaha menjatuhkan kita karenanya. Namun, itu bukanlah alasan untuk berhenti berbuat baik, karena firman Tuhan berkata bahwa sekalipun kita nanti harus menderita karena kebenaran, maka kita akan berbahagia. Itu janji-Nya kepada kita! • @
Jangan pernah berhenti berbuat baik sekalipun semua orang menyerang kita.