RH Spirit Next 01 November 2024
Kejadian 41:1-13
Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.
Kejadian 40:23
Seorang wanita bangun dari tidurnya. Ia lalu bercermin dan melihat hanya ada tiga helai rambut di kepalanya. “Hari ini aku akan mengepang rambutku.” Jadilah ia mengepang rambutnya dan ia menjalani hari yang luar biasa. Keesokan harinya, ia bangun tidur dan bercermin lagi. Kali ini, rambutnya tinggal 2 helai. “Hari ini aku akan membelah rambutku. Satu ke kiri, satu ke kanan.” Ia melakukannya dan hari itu ia menjalani hari dengan bahagia. Keesokan harinya, ia bangun dari tempat tidur dan bercermin lagi. Hari itu, rambutnya hanya tinggal sehelai. “Hari ini aku akan menjadikan satu helai rambutku ini menjadi poni.” Ia melakukannya dan hari itu, seperti hari-hari lain, ia menjalani hari yang bahagia. Hari berikutnya, ia bangun lagi dari tempat tidur dan bercermin. Kali itu, nggak ada lagi sisa rambut di kepalanya. Katanya: “Yeah … aku tidak perlu lagi repot-repot menata rambutku.”
Yusuf bisa dibilang adalah masternya soal menguasai hati dan pikiran. Alkitab nyeritain dia dicelakai, difitnah, dan berada dalam keadaan yang udah jelas nggak ia mau. Tapi Alkitab nggak pernah cerita Yusuf tersinggung, menaruh dendam, ngerasa down, putus asa, bad mood, menyerah, dan emosi-emosi negatif yang senada lainnya. Waktu dicelakai dan dijual sodara-sodaranya, ia terima-terima aja. Waktu difitnah oleh istri juragannya, ia juga biasa-biasa aja. Waktu dilupakan oleh juru minuman yang berjanji akan menolongnya balik, ia juga sans aja. Ini orang emang bener-bener udah tahu cara menguasai hati. Dan ini bikin ia menang dalam segala keadaan.
Faktanya, kita emang nggak selalu bisa mengontrol apa yang orang lain katakan. Kita juga nggak bisa selalu mengontrol keadaan yang menimpa hidup kita. Tapi, kita selalu bisa mengendalikan gimana reaksi kita. Hidup kita adalah keputusan kita. Kalo kita ngerasa down, bad mood, putus asa, penuh dengan amarah, ngerasa iri dan sebagainya, maka itu adalah keputusan kita sendiri. Kitalah yang memilih untuk menyimpan semua itu dalam hati dan pikiran kita. Makanya, kita perlu bener-bener belajar menguasai hati. Pastikan kita bener-bener menguasai hati dan membiarkan hanya perasaan-perasaan atau emosi-emosi yang positif yang bersemayam dalam hati. Kalo kita bisa nguasai hati, maka hidup kita akan penuh dengan kemujuran dan kemenangan. • DN
Hidup adalah 10% soal apa yang menimpamu, dan 90% soal bagaimana kamu meresponinya.
Charles R. Swindoll – Pendeta
Baru” ini aku mengalami kegagalan. Rasanya setiap hari mau marah, emosi dan merasa ingin sendiri..
Dari cerita ini, aku belajar menyadari. Apapun kejadiannya, kitalah pemegang kendali untuk berpendapat bahwa hal itu sakit atau justru hal ini membangun. Terimakasih SpiritNext Untuk renungan yg sudah disiapkan.
Aku belajar, membuka diri. Untuk bisa mengontrol dengan baik kehidupanku melalui emosi yg kutunjukan atas segala kejadian dalam hidupku🙏🏼