Kejadian 19:1-29
aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
Filipi 3:13
Ketika Allah hendak membinasakan Sodom dan Gomora karena kejahatan dan dosa-dosa mereka, Ia mengasihani Lot dan keluarganya yang tinggal di Sodom. Dua orang malaikat diutus Allah untuk membawa mereka keluar dari sana. Namun, dari kisah itu, kita lihat berulang kali Lot dan keluarganya disuruh lari. Malaikat yang datang untuk menolong Lot bahkan tiga kali mengingatkan Lot agar segera lari (Kej. 19:17, 22). Mengapa?
Alkitab mencatat bahwa ini karena Lot dan keluarganya masih berlambat-lambat. Lagipula, Lot dan keluarganya tidak diperbolehkan menoleh ke belakang. Ini merupakan sesuatu yang logis. Jika orang sedang lari, maka ia tidak boleh menoleh ke belakang karena itu bisa memperlambat larinya atau bisa saja menabrak sesuatu dan jatuh. Ia harus fokus pada tujuannya dan terus berlari hingga mencapainya. Kalau orang tersebut memang berniat untuk menoleh ke belakang, maka ia harus berjalan. Pada kenyataannya, istri Lot memang tidak berlari, tetapi berjalan (ay. 26). Hal ini menunjukkan bahwa hati dan pikirannya masih ada di Sodom. Ia tidak mengarahkan pandangannya pada tujuan. Pasti ada sesuatu yang sulit untuk dilepaskan oleh isteri Lot saat itu dan mengganggu konsentrasinya. Mungkin itu harta benda dan kenyamanan yang sudah ia dapatkan selama menetap di Sodom. Padahal, sudah jelas bahwa semua itu akan segera hangus dan dihancurkan oleh Tuhan.
Dari sini, sekali lagi kita mendapat pelajaran tentang pentingnya fokus. Banyak hal yang bisa saja mengganggu konsentrasi kita ketika sedang berlari dalam mengejar visi dan impian kita. Fokuskan hati dan pikiran kita kepada Tuhan dan kehendak-Nya sehingga kita tidak mudah terpengaruh oleh kenyamanan yang diberikan oleh dunia ini. Apakah Anda sedang berlari dan fokus pada tujuan hidup Anda saat ini? Dua hal yang bisa kita lakukan adalah: Pertama, percepat langkah Anda. Kedua, stop meratapi masa lalu yang sudah jelas berlalu dan tidak akan kembali. Lihat ke depan, karena segala sesuatu yang ada di masa lalu kita, baik kegagalan maupun keberhasilan, tidak akan kembali lagi. Tuhan ingin memberi kita hidup yang lebih baru dari yang lalu! • Fiane
Jika Tuhan sudah memerintahkan, maka jangan berlama-lama lagi mengerjakannya.