Lebih dari Hafal

1 Timotius 1:5-11

“Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum
Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri
dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka
kemukakan.” 1 Timotius 1:7

Suatu saat, seorang gadis cilik diminta untuk menghafal ayat: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.” (Mrk. 10:14) dan mengucapkannya di atas panggung. Eh… ketika udah di panggung, anak itu cuman bisa bilang: “Biarkan….” Dia lupa kalimat selanjutnya, karena demam panggung dan grogi. Meski ketakutan, dia mulai lagi: “Biarkan anak-anak itu .…” Masih lupa juga. Tapi akhirnya, dengan usaha keras, gadis kecil itu mengucapkan ayat itu, meskipun nggak sama persis: “Yesus mau kita semua datang kepada-Nya dan ngga seorang pun boleh mencoba menghalang-halangi kita.”

Meski anak itu ngga hafal ayat FirTu dengan persis, tapi dia bisa nangkep intisari ucapan Yesus dengan tepat. Nah, apa yang dilakuin gadis kecil itu seharusnya bisa jadi teladan buat kita. Walo kita kadang masih sulit hafal ayat-ayat FirTu sampe titik komanya, tapi yang terpenting adalah kita ngerti dulu apa maksud Tuhan dalam ayat itu. Nah, kalo kita udah memahami inti FirTu, maka kita dapat dengan mudah menerapkan Injil dalam kehidupan kita sehari-hari.

Percuma donk kalo kita selalu ngucapin kata-kata iman bahkan hafal ayat-ayat FirTu, tapi dalam praktik hidupnya justru kita gak bisa melakukannya. Seperti kata satu pepatah, tong kosong nyaring bunyinya. Jangan sampe kita cuma bisa pandai memberi “khotbah” dan nasihat untuk melakukan ini dan itu sesuai Firman, tapi jalan hidup kita sendiri ngga seperti apa yang kita bilang.

Yups, hafal Alkitab itu bagus. Kasi nasihat berdasar firman juga sangat dianjurkan, tapi kalo kita cuma bisa kasi nasihat yang kita sendiri gak bisa jalanin, bukankah kita justru hanya jadi batu sandungan? Bukankah kata-kata yang keluar dari mulut kita justru jadi bumerang buat diri kita sendiri? Berilah nasihat, tapi saat kita memberi teladan, itu jelas much much better dari sekedar kasi kata-kata. Tapi, ini juga bukan berarti lebih baik kita diem aja karena kita merasa gak bisa melakukan FirTu loh. Itu sih malah lebih buruk. Lakukan apa yang Tuhan perintahkan, dan kabarkan injil lewat kata-kata dan perbuatan. Bukankah itu yang Papi-J dan para rasul udah contohkan? So, be wise and bertindaklah sesuai dengan apa yang kamu bilang. • Lia

Dari Gaji ke Gaji

Mei 24, 2017

Jagalah Hati

Mei 24, 2017