Yakobus 2:1-4
Sebab Allah tidak memandang bulu.
Roma 2:11
Jangan memandang rupa! Alkitab mengajarkan kepada kita untuk menghormati, menghargai bahkan mengasihi sesama kita tanpa memandang bulu. George G. Gellert, Pimpinan Atlanta Corporation, punya pengalaman menarik tentang hal ini. Ketika ia berkunjung ke Taiwan, orang yang membawanya untuk berkeliling diperkenalkan kepadanya sebagai seorang sopir. Meski demikian, Gellert merasa sangat menikmati ditemani olehnya. Malam harinya, melalui seorang penerjemah yang lebih ahli, barulah Gellert sadar bahwa pria tadi sebenarnya adalah pemilik perusahaan yang ia kunjungi. Saat itu adalah awal hubungan bisnisnya yang baik dengan perusahaan itu.
Seandainya Gellert bersikap meremehkan pria yang dikiranya sopir tadi, tentu akhir ceritanya akan berbeda. Kapanpun kita bertemu orang, apapun posisinya, bersikaplah ramah dan bersahabat, itulah pelajaran yang didapatnya dari pengalaman itu. Apakah kita masih seringkali memandang rupa? Membedakan orang dari status dan jabatannya? Dunia memang memandang rupa. Orang dihargai dari bagaimana penampilannya, apa merk mobil yang dipakainya, dan bersama siapa ia bersosialisasi. Kita dibentuk untuk menghargai yang berduit dan secara tak sadar meremehkan yang tak mampu. Bahkan lebih parah lagi bila kita memandang orang lain dengan mengukur apa yang akan kita dapatkan dari hubungan itu. Orang macam ini hanya mau bergaul dengan kalangan elite dengan harapan akan kecipratan mendapatkan sesuatu. Sungguh kasihan.
Pelajaran tentang orang Samaria yang baik hati, memberikan kepada kita ajaran kekristenan yang sejati. Kita diajar untuk mengasihi orang yang terabaikan, yang tidak kita kenal, dan yang tidak bisa memberi kita keuntungan apa-apa. Kita diajarkan untuk bisa mengasihi dan bersikap ramah kepada semua orang apapun status dan kedudukannya. Yesus telah memberikan teladan yang sangat baik. Ia tidak canggung bergaul dengan pejabat dan ahli Taurat yang terkemuka, namun Ia juga tidak gengsi makan bersama para pemungut cukai dan pelacur yang dipandang sebelah mata. Marilah kita belajar mengasihi sesama dengan tulus hati, tanpa memandang muka. •TMS
Tuhan mengasihi kita tanpa memandang muka.