RH Spirit Motivator 01 Maret 2021
Kejadian 41:37-57
Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu.
Kejadian 41:36
Pernahkah Anda mengamati bagaimana seorang pelari marathon profesional menyelesaikan perlombaan dan menjadi juara? Mereka sangat pintar mengatur tenaga. Sebagai pelari profesional, tentu saja ia bisa berlari dengan cepat, namun saat mengikuti perlombaan marathon, ia tidak akan mengerahkan seluruh tenaganya di awal lomba. Mengapa? Karena ia masih harus menyelesaikan 42 km! Jika ia memboroskan tenaga di awal, di pertengahan jalan mungkin ia sudah kepayahan dan mungkin ia tidak bisa menyelesaikan perlombaan hingga garis akhir. Ia perlu mengatur tenaganya sedemikian rupa sehingga tidak terlalu lambat supaya jangan ketinggalan, tapi juga tidak boleh terlalu cepat hingga akhirnya malah kehabisan tenaga di tengah jalan.
Prinsip pengaturan sumber daya adalah hal yang sangat penting dalam mengelola bisnis. Sayangnya, banyak pebisnis yang mengabaikan hal ini. Contoh, dalam keuangan, money management adalah hal yang sangat vital. Perusahaan harus memiliki dana cadangan untuk berjaga-jaga jika sampai terjadi situasi yang tidak pernah diduga. Bayangkan jika perusahaan melakukan ekspansi berlebihan sampai menguras seluruh uang perusahaan, termasuk dana cadangan. Begitu perusahaan membutuhkan cash flow, kinerja perusahaan menjadi terdampak, bukan?
Salah satu kecakapan Yusuf dalam memimpin Mesir sehingga mengalami masa kejayaan adalah karena ia pintar mengatur sumber daya. Ketika terjadi masa kelimpahan selama tujuh tahun, Yusuf tidak memboroskannya, tapi mengaturnya sedemikian rupa sehingga memiliki gandum yang cukup untuk menghadapi masa kekeringan. Kecakapan dalam mengatur sumber daya ini wajib dimiliki oleh siapapun juga. Tanpa ketrampilan ini, orang atau perusahaan yang paling hebat sekalipun bisa terengah-engah dan berhenti di tengah jalan. Kecakapan mengatur sumber daya membuat kita berjalan dalam ritme yang tepat. Tidak merangkak bak kura-kura, tapi juga tidak memacu kencang secara terus menerus. Tidak terlalu protektif sehingga takut melakukan terobosan, tapi juga tidak terlalu ekspansif sehingga ngawur dan kebablasan. [Petrus Kwik]
Kesuksesan sering kali ditentukan dari kecakapan kita mengelola sumber daya.