Menyia-nyiakan Kesempatan

Matius 13:1-23

Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
Matius 13:16

Pada 1876, Western Union adalah perusahaan yang memegang hak monopoli telegram, alat komunikasi tercanggih saat itu. Otomatis, Western Union pun segera menjadi salah satu perusahaan terkaya di dunia. Pada saat itulah, seorang pengusaha bernama Greene Hubbard datang dan bercerita kepada William Orton (direktur Western Union), tentang proyek penemuan sebuah alat komunikasi baru yang ia danai. Namun, ketika Hubbard menawari Orton untuk membeli hak paten atas temuan tersebut seharga 100 ribu dolar, yang ia dapatkan hanyalah cibiran dan ditertawai. Karena gagal mendapatkan pembeli, Hubbard pun menulis surat pada sang penemu alat itu, yaitu seorang pemuda bernama Alexander Graham Bell, katanya, “Tuan Bell, tampaknya barang Anda tidak bisa dijual. Harga yang Anda berikan terlalu mahal untuk sebuah alat mainan.”

Tentu kita sekarang tahu, penemuan apa yang ditolak tadi. Ya, pesawat telepon. Western Union dan William Orton sudah melepaskan kesempatan memperoleh hak paten atas benda yang sampai kini menjadi alat komunikasi paling vital. Mengapa orang kerap menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada di depan mata? James F. Bymes mengatakan, “Terlalu banyak orang yang lebih memikirkan keamanan ketimbang kesempatan.” Ya, inilah paradoks kenyamanan. Kenyamanan sering kali justru membuat kita takut. Takut melangkah, takut mencoba, dan takut berpikiran terbuka. Dan saat dalam kenyamanan itu jugalah, sering kali orang mulai menuju kehancurannya.

Bukan berarti kita harus selalu hidup terburu-buru. Justru sebaliknya, menikmati hidup juga bicara tentang bagaimana kita bisa enjoy menikmati peluang dan tantangan baru. Orang bisa menjadi stres bukan karena gagal melakukan sesuatu, tapi karena hidupnya begitu monoton. Berani mencoba hal baru akan membuat hidup makin bersemangat. Jutawan macam Richard Branson atau duo pendiri Google adalah tipe orang yang biasa menikmati hidup dengan tantangan-tantangan baru ini. Jadi, sekalipun misalnya karier Anda kini sudah mapan, tidak ada salahnya belajar hal baru atau merintis bisnis sampingan baru. Tentunya, tetap harus dengan perhitungan terukur. • Arie

Salah satu cara menikmati hidup adalah dengan berani mencoba hal-hal baru

Puji Karyawan Anda

Agustus 11, 2017

Kekuatan Dendam

Agustus 11, 2017