Galatia 5:1-15
Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.
Galatia 5:9
Lantai di bagian belakang rumah saya retak. Karena retakannya tidak besar, saya menyepelekannya. Saya membiarkan keretakan itu begitu saja. Tapi belakangan saya menyesali tindakan pembiaran itu. Keretakannya akhirnya semakin besar karena tanpa sengaja bagian sekitar lantai yang retak sering terinjak. Akhirnya, saya pun harus meluangkan waktu lebih banyak, juga biaya untuk pasir dan semen yang lebih banyak, demi menambal keretakan kecil yang sudah berkembang menjadi lubang besar. Seandainya keretakan kecil itu saya bereskan dengan segera, tentu saya tidak akan repot-repot menambal keretakan besar itu.
Dalam sebuah perusahaan, keretakan kecil yang dibiarkan juga dapat menjadi “lubang besar” yang dapat membahayakan kelangsungan perusahaan tersebut. Keretakan-keretakan kecil ini biasanya disepelekan. Apa keretakan-keretakan kecil dalam perusahaan yang kerap diabaikan? Mengabaikan keluhan pelanggan, bukannya kita berusaha untuk mengatasinya tapi kita malah menganggap keluhan pelanggan tersebut terlalu berlebihan. Konflik yang terjadi di antara sesama karyawan, ketika pembiaran terjadi kita menciptakan dua kubu yang sedang berperang dalam sebuah tim kerja. Perselingkuhan atau tindakan amoral yang terjadi di antara karyawan, membiarkan hal itu hanya akan menciptakan iklim kerja yang tidak sehat. Semuanya itu hanya sedikit contoh bahwa membiarkan keretakan kecil bisa berakibat fatal bagi perusahaan.
Kita tidak bisa berharap keretakan kecil akan menyambung dengan sendirinya. Demikian juga kita tidak bisa mendiamkan sebuah masalah kecil sambil berharap masalah itu selesai dengan sendirinya. Kita harus proaktif untuk menyelesaikan keretakan kecil itu. Semakin dini kita mengatasinya, semakin kecil harga bayar kita dalam penyelesaiannya. Sebaliknya, semakin lama kita menunda untuk menyelesaikannya, semakin banyak kerugian yang harus kita tanggung akibat pembiaran itu. Jangan biarkan keretakan kecil itu menjadi semakin membesar. Segeralah ambil tindakan. Selamat membereskan keretakan! • Ptr
Kita tidak bisa mendiamkan sebuah masalah sambil berharap masalah itu bisa selesai dengan sendirinya.