Orang Kepercayaan

RH Spirit Motivator 01 Mei 2020

Amsal 20:6

Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
1 Korintus 4:2

 

Sebagai makhluk sosial, manusia mau tak mau butuh orang yang bisa ia percaya. Dalam dunia kerja apalagi. Bawahan butuh pemimpin yang bisa dipercaya karena apa yang mereka lakukan dan harapan yang mereka punya amat ditentukan langkah sang pemimpin. Sebaliknya, pemimpin butuh bawahan yang bisa dipercaya karena bawahanlah yang akan menerjemahkan dan mewujudkan visinya. Tanpa kepercayaan, tak akan terjadi kerja sama.

Bagaimana pemimpin memilih orang yang dapat dipercaya bisa lebih sulit dari bagaimana bawahan bisa mempercayai pemimpinnya. Salah memilih bisa memengaruhi jalannya organisasi itu sendiri, apalagi jika orang kepercayaan itu jadi penggantinya kelak. Dibutuhkan juga kehati-hatian karena di antara begitu banyak bawahan, sebagian besar, bahkan semua, pasti ingin jadi orang kepercayaan atasannya. Memilih orang kepercayaan tidak bisa dilakukan secara instan, tapi beberapa hal ini bisa menjadi ukuran. Pertama, orang yang bisa dipercaya tidak muncul saat semua baik-baik saja. Mereka muncul saat situasi sulit, kontribusinya tampak saat bisnis turun atau nyaris kolaps, mereka mau bekerja total mengerjakan hal-hal sulit yang sebenarnya tak terlalu menguntungkan dirinya secara pribadi, mereka mau jujur saat semua berusaha menyembunyikan fakta, mereka menepati janji meski kesempatan untuk ingkar terbuka lebar misal : karena tak ada bukti, orang yang diberi janji sudah lupa atau tiada, dll. Dua, orang yang dapat dipercaya tidak dilihat dari apa yang ia ucapkan di depan publik, tapi apa yang ia lakukan saat tak ada yang melihat. Bukan dari pandangannya akan isu-isu besar seperti persoalan negara, misalnya, melainkan dari keputusannya di keluarga, sikapnya dalam persahabatan dan lingkup kecil lainnya, juga dari pendapat orang-orang di sekitarnya.

“Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?” (Ams. 20:6). Kata setia di ayat ini juga berarti dapat dipercaya. Orang bisa menyebut dirinya baik, loyal, bisa diandalkan, dsb, tapi yang menentukan adalah waktu, bukti, dan apa yang mereka lakukan sehari-hari di segala situasi. Sudahkah kita menemukan orang yang benar-benar dapat kita percaya? • ARC

Apakah kita dapat diandalkan ketika masalah datang dan dapat dipercaya ketika tidak dilihat orang?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Surat dari Tuhan

April 10, 2020

Stop Excuses

April 10, 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *