RH Spirit Motivator 01 November 2024
Lukas 10:1-12
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain,
lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya
Lukas 10:1
Apakah pemimpin harus cerdas? Tentu saja. Lalu, apakah orang yang paling cerdas adalah yang paling layak menjadi pemimpin? Apakah orang dengan IQ tertinggi di negeri ini adalah yang paling pantas menjadi presiden? Belum tentu! Namun, kadang kita tergoda menganggap pemimpin harus lebih cerdas dari semua orang. Ketika semua orang tidak tahu apa yang mesti dilakukan saat menghadapi satu masalah, kita ingin pemimpin memberi solusi jitu yang bisa menyelesaikan masalah itu. Jangan salah, pemimpin yang baik harus bisa membuat keputusan yang tepat, apalagi di situasi genting. Tapi, menganggap pemimpin sekadar sebagai pemecah masalah ini justru bisa menciptakan masalah.
Mengapa? Karena tim akan menjadi sangat tergantung pada pemimpin. Akibatnya, pemimpin akan kelelahan dan ia juga sulit melakukan delegasi sebab semua hal harus ia urus sendiri. Perspektif dalam melihat masalah juga terbatas karena semua hanya tergantung perspektif pemimpin. Jika sudah begitu, kreativitas dan inovasi pun akan terhambat. Maka, lebih dari sekadar memecahkan masalah, kualitas yang lebih dibutuhkan dari seorang pemimpin adalah kemampuan untuk membuat strategi, mengkoordinasi, dan memotivasi timnya dalam menghadapi masalah itu.
Tak semua masalah harus diselesaikan oleh pemimpin. Bahkan tak semua masalah harus dipecahkan. Ada juga masalah yang cukup diabaikan agar kita bisa fokus ke masalah lain yang lebih penting. Tak hanya mengarahkan timnya dalam memecahkan masalah, pemimpin juga harus bisa menemukan dan menciptakan masalah. Dalam arti, pemimpin mesti bisa menemukan mana yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan, selain juga mendorong timnya melahirkan inovasi-inovasi baru. Inilah kualitas yang harus dimiliki seorang untuk bisa menjadi pemimpin hebat. Bisa menyelesaikan masalah memang akan membuat seseorang lebih disukai. Tapi, tujuan seorang pemimpin mestinya tidak sekadar ingin disukai orang, melainkan harus bisa membawa timnya menjadi lebih baik. Lihat teladan Yesus sendiri. Yesus tak hanya membimbing dan menolong para murid, tapi Ia juga mengajar, menegur, juga melatih mereka sehingga mereka pun menjadi para rasul yang tangguh. Itulah pemimpin sejati. • ARC
Pemimpin tidak sekadar memecahkan masalah, tapi mengarahkan timnya agar bisa menyelesaikan masalah