Kolose 4:1-6
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Kolose 4:6
Beberapa tahun belakangan, banyak perusahaan yang secara berkala mengundang pakar motivasi untuk memberi seminar motivasi bagi karyawan mereka. Memang, usai seminar mereka biasanya akan lebih termotivasi, merasa lebih percaya diri dan semangat dalam bekerja. Memupuk motivasi dengan mengundang para motivator memang baik, tapi tahukah Anda bahwa motivasi karyawan bisa lebih berlipat jika motivasi itu datang dari atasannya sendiri? Ya, demikianlah menurut survey yang pernah dilakukan sebuah situs pencari kerja. Sebenarnya ini memang lumrah. Kebanyakan orang akan lebih percaya pada pendapat orang yang sudah mereka kenal. Apalagi jika orang itu adalah sang atasan yang mereka hormati, jelas akan lebih berharga daripada motivator yang baru mereka kenal.
Namun, memberikan motivasi juga tidak selalu harus berupa mengumpulkan semua karyawan dalam satu ruangan. Ada kalanya, memberikan pujian secara personal kepada karyawan pun sudah bisa menjadi motivasi berharga bagi karyawan. Sayangnya, sebuah riset menunjukkan bahwa hanya sekitar 40% karyawan yang pernah mendapat pujian dari atasannya. Budaya ‘pemimpin selalu benar’ dan anggapan bahwa mengakui kelebihan adalah tanda kelemahan sering kali membuat para atasan ragu untuk memuji bawahannya. Padahal, jelas anggapan seperti itu keliru. Kewibawaan Anda sebagai pemimpin tidak akan luntur saat Anda memuji dan menghargai bawahan Anda. Sebaliknya, pujian yang tulus akan menimbulkan motivasi tersendiri bagi bawahan yang mendengarkannya.
Tiap orang senang dipuji tapi tidak setiap pujian membuat orang senang. Karena itu, ada beberapa hal yang perlu Anda ingat ketika memuji karyawan. Yang pertama, spesifik. Tidak cukup dengan ‘terima kasih’. Tapi, katakan ‘terima kasih sudah bekerja keras sehingga presentasi kita lancar, klien kita pasti puas.” Kedua, action, jangan hanya sebatas kata-kata. Tidak hanya memuji, Anda mungkin bisa memberi kesempatan karyawan tadi untuk memimpin presentasi berikutnya, atau sebut nama dan kontribusinya di depan klien Anda. Yang ketiga, jangan memuji untuk mengawali kritik. Kebiasaan ini hanya akan membuat karyawan Anda curiga pada setiap pujian Anda di waktu selanjutnya. • Arie
Pujian yang tulus akan memberikan timbal balik kontribusi yang tulus juga