Rest Area

Lukas 5:12-16

Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang
sunyi dan berdoa.
Lukas 5:16

 

Saya kerap menyetir sendiri kalau dalam perjalanan ke luar kota. Meski di tengah perjalanan yang panjang hampir selalu ada rest area (tempat untuk istirahat), tapi saya memilih memaksakan diri untuk terus menyetir dan berusaha secepat mungkin tiba di tujuan. Bukan karena diburu waktu, tapi lebih karena saya ingin cepat-cepat tiba di tujuan. Meski akhirnya saya tiba di tujuan lebih cepat, tapi jujur saja saya tidak bisa menikmati perjalanan karena saya sudah keletihan.

Tahukah Anda, hal apa yang paling sulit untuk dilakukan seorang pebisnis? Untuk berkata sudah cukup dan memutuskan berhenti sejenak di titik itu! Bagi seorang pebisnis jauh lebih mudah untuk ekspansi dibandingkan dengan memutuskan mengerem diri. Demikian juga halnya bagi seorang karyawan yang sedang mengejar puncak karier, sangat sulit untuk berkata cukup! Tak jarang, kita memaksakan diri begitu rupa dalam mewujudkan mimpi dan obsesi kita. Akibatnya, kita berhasil mewujudkan impian tapi tidak bisa menikmati proses dalam mewujudkan impian itu. Persis seperti saya yang kepayahan setelah tiba di tujuan hanya karena saya tidak mau berhenti untuk istirahat!

Belajarlah menjadi lebih bijak dengan meneladani apa yang dilakukan Yesus. Bacaan kita hari ini menunjukkan bahwa Yesus sedang dalam puncak karier pelayanan-Nya. Dia begitu terkenal sehingga orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya. Yesus sangat sibuk. Meski demikian, lihatlah bagaimana sikap Yesus. Dalam ayat 16 dikatakan, “Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.” Yesus tahu kapan waktunya bekerja dan kapan waktunya berhenti! Sayangnya, banyak orang tidak bisa seperti itu. Kebanyakan orang justru “aji mumpung”. Mereka memanfaatkan kesempatan dengan memaksakan diri begitu rupa demi sebuah obsesi. Akibatnya, tidak hanya kepayahan, tapi beberapa orang justru mengalami hal yang fatal. Seorang artis Indonesia yang super laris mengalami sakit kronis dan dalam keadaan koma dalam waktu yang panjang. Jika sudah seperti itu, semua pencapaiannya jadi tidak ada artinya, bukan? • Kwik

Hanya orang bijak yang tahu kapan waktunya bekerja dan kapan waktunya untuk berhenti!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keputusan Yang Keliru

Januari 29, 2021

Self Love vs God's Love

Januari 29, 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *