Amsal 11:3-6
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar Lukas 16:10
Seorang penjaga toko serba ada menerima telepon. “Halo dengan toko X. Iya Bu. Oh, maaf Bu, saat ini belum dan saya juga tidak bisa memastikan kapan akan ada. Terima kasih.” Bosnya kebetulan sedang berada di dekat si penjaga toko itu. Begitu pegawainya tersebut menutup telepon, sang bos segera menyemprotnya habis-habisan. “Apa-apaan kamu ini? Saya kan sudah berkali-kali bilang, apapun yang terjadi, jangan pernah berkata pada pelanggan bahwa kita tidak memiliki satu barang apalagi tidak tahu kapan itu ada. Katakan jika stok sedang kosong dan kami sedang memesannya, atau tawarkan barang lain yang sejenis! Katakan, apa yang ibu itu tanyakan?” Sambil menunduk, si pegawai berkata, “Maaf Bos, tapi dia bertanya apakah di sini sudah hujan.”
Berkata bahwa stok kosong meskipun kita tidak pernah berjualan barang itu. Berkata bahwa kita sedang dalam proses, padahal kita baru saja ingat. Hal-hal seperti itu sering disebut sebagai bohong putih (white lies). Kebohongan yang tidak menyakiti siapa-siapa, bahkan bohong untuk kebaikan. Benarkah kebohongan dapat digunakan untuk kebaikan? Jika kita berkata pada orang tua sahabat kita yang anaknya sedang sekarat bahwa anaknya baik-baik saja, bukankah itu baik? Jika teman kita bertanya apakah penampilannya oke, dan kita mengiyakannya, padahal sebenarnya tidak, demi sopan santun, boleh saja kan?
Kadang hal seperti ini memang dianggap bagian dari sopan santun. Jika tidak, apa berarti kita harus jadi wanita yang ceplas-ceplos, tanpa tedeng aling-aling, tanpa filter? Tidak. Tapi, kita harus ingat bahwa jujur bukan berarti kasar atau tidak sopan. Jujur adalah tentang mengatakan kebenaran. Orang bisa berkata yang baik, tapi belum tentu ia benar. Tapi, orang yang selalu berkata benar hampir bisa dipastikan orang baik. Ada kalanya kejujuran menyakitkan. Tapi di sinilah kita ditantang tetap setia berkata yang benar, bahkan untuk hal-hal yang kelihatannya kecil. Amsal berkata orang jujur akan dilepaskan oleh kebenarannya dan dipimpin oleh ketulusannya. Itulah janji firman Tuhan. Mintalah hikmat Tuhan selalu untuk melakukannya. • @
Orang jujur dipimpin oleh ketulusannya dan dilepaskan oleh kebenarannya.